SUARA-SUARA DARI POS RONDA RT/RW Berbagi Cerita di Simpul Terkecil Negara

Buku ini bukan hanya bahan bacaan, tetapi juga bahan refleksi dan advokasi. Kami ingin ia menjangkau warga, akademisi, dan pembuat kebijakan. Kami ingin mengingatkan bahwa Ketua RT dan RW bukan sekadar perangkat administratif, tetapi penjaga ketahanan sosial yang sering tak terlihat

Simpul-simpul kampung yang bergerak

Negara seharusnya tidak hanya hadir di layar kebijakan atau podium pejabat, tapi juga terasa di gang-gang sempit tempat warga hidup berdampingan. Di situlah para Ketua RT dan RW hadir—bukan dengan seragam atau protokol, tapi dengan telinga yang mendengar dan tangan yang bekerja. Saya bersyukur menjadi bagian dari mereka.
Sebagai Ketua RT 08 RW 04 Malaka Jaya, Jakarta Timur, saya menyaksikan bagaimana simpul-simpul kampung bergerak bukan karena arahan, tapi karena kesadaran dari bawah. Dari sanalah ide buku ini lahir. Saya tidak ingin suara Ketua RT dan RW hanya menjadi obrolan pos ronda semata. Ia harus dicatat, dirangkai, dan dibagikan ke seluruh negeri.
Ide ini disambut oleh Departemen Litbang DPP ARWT Indonesia. Di bawah kepemimpinan sahabat saya, Dr. Hery Subowo, Litbang menyusun survei kualitatif reflektif yang menjangkau ribuan Ketua RT dan RW. Dari data itu, kami menemukan suara-suara penuh makna—tentang pengabdian, tantangan, dan harapan di tengah keterbatasan.
Saya terdorong menjadikannya bukan laporan teknis, melainkan narasi yang hidup. Maka buku ini kami kemas dengan gaya tutur santai, seperti obrolan di pos ronda atau warung kopi. Di akhir tiap bagian, kami tambahkan “Advokasi Pos Ronda” sebagai pengingat bahwa suara lirih pun bisa memantul jauh.
Terima kasih kepada seluruh Ketua RT dan RW yang berbagi kisah, kepada Litbang yang bekerja telaten, dan khususnya kepada Dr. Hery Subowo yang menjahit temuan ini ke dalam struktur yang kokoh. Semoga buku ini jadi jembatan antara kampung dan kebijakan.
Mari kita jaga pos ronda. Dari tempat sederhana itulah, wajah negara seringkali paling terasa. Salam hormat dari Gang 8—di mana obrolan kecil bisa mengubah arah besar.

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1
Daftar Isi 2
Daftar Isi 3
Daftar Isi 4
Daftar Isi 5
Daftar Isi 6
Daftar Isi 7

Spesifikasi Buku

Cetakan I, Juni 2025;  188 hlm, ukuran 14,8 x 21 cm, kertas isi Bookpaper hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.

Harga Buku

Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.

Rp 100.000

Rp 90,800

Tentang Penulis

Dr. Taufiq Supriadi, S.E., M.T., Ak. MBA., CFrA., CSFA., CertDA., GRCE., CIISA., CPCC., CCMP., C.Med., CWM

seorang akademisi, auditor negara, dan aktivis sosial yang telah lama mengabdi di simpul-simpul strategis pemerintahan dan masyarakat. Ia lahir di Cirebon pada 25 Maret 1977 dan saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Rukun Warga dan Rukun Tetangga (ARWT) Indonesia, Wakil Ketua Umum DPP IKANAS STAN, Wakil Presiden Perhimpunan Indonesia Malaysia in MTCP, sekaligus juga sebagai Ketua RT 008 RW 04 Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Pendidikan formalnya melintasi berbagai bidang keahlian: mulai dari STAN, S-1 Ekonomi, Manajemen, Hukum dan Akuntansi, S-2 Teknik Geodesi Geomatika dari Institut Teknologi Bandung (ITB), hingga S-3 Ilmu Akuntansi dari Universitas Padjadjaran dan saat ini sedang menempuh S-3 Ilmu Hukum di Universitas Pelita Harapan dengan fokus pada Politik Hukum Integratif Single Identification Number Pajak untuk meningkatkan Tax Ratio.
Karier profesionalnya dimulai dari Direktorat Jenderal Pajak sebagai Programmer dan Developer Sistem Informasi Manajemen Objek Pajak (SISMIOP), Pelayanan Informasi Telepon (PIT) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Sistem Informasi Geogafis (SIG) PBB pada saat Googlemaps belum secanggih hari ini. Ia yang membantu penegak hukum menangkap beberapa “musuh masyarakat” dengan bantuan Peta Digital yang dikembangkannya. Ia lalu melanjutkan pengabdiannya di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dalam berbagai posisi strategis, termasuk sebagai Sekretaris Ketua BPK dan Kepala Sekretariat DJPKN I. Ia juga aktif mengajar di berbagai perguruan tinggi seperti UPN Veteran Jakarta, Universitas Padjadjaran, STIE Bumi Putera, Unsika, dan Sekolah Tinggi Perpajakan Indonesia (STPI) sebagai homebase jabatan fungsionalnya menjadi tenaga pendidikan yang telah memiliki sertifikasi pendidik (Serdos).
Selain dikenal sebagai akademisi dan auditor, Taufiq aktif dalam berbagai gerakan sosial dan komunitas berbasis lingkungan. Ia komit melaksanakan Pasal 70 ayat (1) UU 32/2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dimana semua warga memiliki hak dan kewajiban yang sama menjaga lingkungan tetap lestari, ia menjadi penggerak model pemukiman lestari, mendirikan komunitas urban farming/ kelompok Tani Pertanian dan Perikanan, mendirikan Media Percontohan Pencegahan Krisis Planet yang terlihat pada googlemap dengan nama “Pencegah Krisis Planet” atau “Planetary Crisis Prevention” yang telah diresmikan oleh Menteri Lingkungan Hidup pada awal Ramadhan 1446 H silam, serta aktif mendorong gaya hidup sehat lewat komunitas Bike to Work dan kampanye mobilitas hijau.
Salah satu inisiatifnya yang mencetak rekor MURI adalah keberhasilan menjadikan RT yang dipimpinnya sebagai Rukun Tetangga pertama yang memiliki Item Terbanyak Pencegah Krisis Planet di kawasan padat penduduk yang penuh beton. Membuat kolam ikan hias dan gizi warga untuk balita dan lansia serta Ibu Hamil yang menjadi tempat iterasi positif berbagai kalangan, membuat CCTV seluruh wilayah RTnya sehingga menimbulkan rasa aman dan nyaman bagi warganya, memasang TOA Speaker untuk menyampaikan berbagai pengumuman dan informasi kepada seluruh warga, membuat Sumur Artesis untuk warga yang kekurangan air, membuat Sumur Resapan dalam untuk mengembalikan Air kembali kendalam bumi, menanam ratusan pohon di kawasan padat penduduk yang semua itu merupakan bentuk partisipasi aktif Taufiq menghadapi krisis planet.

Dr. Hery Subowo, SE, Ak, MPM, CIA, CFE, CA, CPA, CFrA, IIAP, ACPA, CHFI, CGAE, ERMCP, GRCP, GRCA

sosok yang menjembatani dunia profesi dan pengabdian sosial dengan cara yang utuh dan rendah hati. Di tengah perannya sebagai Staf Ahli Manajemen Risiko BPK RI, Presiden ACFE (Association of Certified Fraud Examiners) Indonesia Chapter, dan Ketua KASP (Kompartemen Akuntan Sektor Publik) dan Anggota DPN Ikatan Akuntan Indonesia, ia tetap membumi. Pernah menjadi Sekretaris RT, Bendahara RT, Ketua RW, hingga kini dipercaya memimpin Departemen Penelitian dan Pengembangan ARWT Indonesia.
Kepeduliannya terhadap masyarakat diwujudkan lewat beragam inisiatif. Dengan audience para perangkat Desa, ia aktif menggagas Akuntan Masuk Desa bersama IAI Jawa Tengah, serta memfasilitasi Sosialisasi Audit Dana Desa melalui BPK Perwakilan Jawa Tengah, hingga menjadi narasumber di Evaluasi Sistem Keuangan Desa bersama BPKP.
Ia juga aktif sebagai anggota pengarah DKM Masjid di kantornya, pembina remaja di lingkungan tempat tinggal, serta pernah menjabat sebagai bendahara dan pembina yayasan yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan dasar dan menengah.
Tak cuma auditor, Hersub adalah sosok organisatoris sejati. Ia aktif di berbagai lembaga profesi. Tidak hanya sebagai anggota, tapi sebagai penggerak. Selain menjabat sebagai Ketua KASP IAI dan Presiden ACFE Indonesia Chapter, ia juga pernah menduduki amanah Wakil Ketua Institut Pemeriksa Keuangan Negara (IPKN), dan Dewan Pakar Asosiasi Auditor Forensik Indonesia (AAFI) serta Anggota Komite Profesi Akuntan Publik (KPAP) mewakili institusinya.
Melalui berbagai asosiasi profesi tersebut ia terlibat langsung dalam perumusan kebijakan, pengembangan profesi, hingga pelatihan nasional yang membentuk arah baru integritas dan akuntabilitas.
Di bidang literasi, Hersub telah menerbitkan enam buku: Merangkai Kata Merajut Makna (2020), Meniti Maturitas Mengawal Akuntabilitas: Audit Sektor Publik dalam Perspektif Praktik (2021), 50 Tausiah Nikah Menuju Keluarga Berkah (2024, ditulis bersama istri), dan Auditor Milenial di Era Digital (2025), Pecah Telur: Pecah Telur: Overcoming Mental Block Turn Challenges Into Rock (2025), dan Anti-Fraud Journey -The Untold Story: Jalan Sunyi Jiwa-Jiwa Pemberani (2025). Ia juga aktif menulis di Warta BPK dan berbagai buku kolaboratif seperti Membangun BPK Paripurna dan IAI Peduli COVID-19.
Dan siapa sangka, Hersub juga seorang pencipta lagu. Di tengah pandemi, ia melahirkan karya seperti Pahlawan Dalam Diam, Balada Kaum Pekerja, dan Audit Covid. Lagu-lagunya juga menjadi suara profesi, seperti jingle Ayo Perangi Kecurangan (ACFE) dan mars Akuntabilitas untuk Semua (IPKN). Ia bahkan menulis lagu-lagu religius penuh makna seperti Malam Kemuliaan dan Rindu Ramadhan yang menyentuh sisi spiritual dari pengabdian.