SISEN LAUT Praktik Pengelolaan Berkelanjutan Ekosistem Pesisir Berbasis Kearifan Masyarakat Biak Numfor Papua

Buku ini tidak hanya menjadi referensi ilmiah, tetapi juga sumber
inspirasi bagi kita semua untuk lebih memahami dan menghargai
kekayaan budaya lokal dalam konteks pengelolaan lingkungan
pesisir dan laut secara berkelanjutan.

Ekosistem Pesisir dan Aktivitas Penduduk

Lingkungan laut semakin terancam oleh eksploitasi sumber daya laut yang berlebihan. Sekitar 70% dari seluruh stok ikan di dunia dieksploitasi secara berlebihan, yang menunjukkan bahwa potensi maksimum perikanan tangkap laut di dunia telah tercapai (FAO, 2004).

Para ahli perikanan dan pelaku konservasi sedang berjuang untuk mengatasi krisis perikanan global, dan strategi pengelolaan sangat dibutuhkan untuk melindungi stok ikan yang tersisa dan jutaan penduduk pesisir yang bergantung pada sumber daya ini untuk mendapatkan makanan. Strategi pengelolaan laut lokal, khususnya sistem penguasaan laut adat, telah diperkenalkan sebagai salah satu
cara untuk menanggapi krisis ini (McLeod et al., 2009 dalam Ruddle and Johannes, 1985; Kuemlangan, 2004). Penguasaan laut secara adat (customary marine tenure/CMT) didefinisikan sebagai cara-cara nelayan “memandang, mendefinisikan, membatasi, ‘memiliki’, dan mempertahankan hak-hak mereka atas wilayah penangkapan ikan” (McLeod et al., 2009 dalam Ruddle and Akimichi, 1984).

Memahami dan terlibat dengan praktik-praktik penguasaan laut secara adat yang ada dapat membantu para pengelola konservasi untuk membumikan upaya mereka dalam konteks lingkungan dan budaya setempat (Berkes et al., 2000; McLeod et al., 2009), sehingga meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan-tujuan konservasi. 

Di masyarakat adat Suku Byak (Biak Numfor), salah satu praktik pengelolaan ekosistem yang telah teruji oleh waktu adalah “sisen laut”. Sisen laut merupakan tradisi adat yang berperan penting dalam mengatur pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan. Melalui aturan-aturan adat yang disepakati bersama, masyarakat Biak Numfor berhasil menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.

Sisen laut tidak hanya mencerminkan kearifan lokal dalam memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, tanggung jawab, dan penghormatan terhadap alam dan hak-hak adat dalam komunitas setempat. Sistem ini mengatur kapan dan di mana masyarakat dapat mengambil hasil laut, serta kapan waktu untuk memberi kesempatan bagi ekosistem untuk pulih dan berkembang. Dengan demikian, sisen laut menjadi model pengelolaan lingkungan yang
selaras dengan prinsip-prinsip ekologi modern.

Pengelolaan berbasis kearifan lokal ini membuktikan bahwa masyarakat adat memiliki solusi yang efektif dan berkelanjutan dalam menjaga kelestarian lingkungan. Buku ini akan membahas tentang sejarah, filosofi, mekanisme, dan contoh-contoh keberhasilan penerapan sisen laut di Biak Numfor, dengan harapan pengalaman tersebut dapat mengispirasi daerah-daerah lain di Pulau Papua
maupun Indonesia untuk menerapkan praktik serupa dalam menjaga eksistensi kelestarian ekosistem pesisir secara luas.

Semoga melalui pemahaman dan penghargaan yang tepat terhadap tradisi sisen laut, kita semua dapat belajar dan mengaplikasikan prinsip-prinsip kearifan lokal dalam upaya pelestarian lingkungan secara berkelanjutan.

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1
Daftar Isi 2
Daftar Isi 3

Spesifikasi Buku

Cetakan I, Mei 2024;  204 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi Bookpaper hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.

Harga Buku

Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.

Rp 150.000

Rp 122,300

Tentang Penulis

Lisiard Dimara, S.Si., M.Si.,

Gelar Sarjana (S.Si) diperoleh dari Universitas Cenderawasih (UNCEN) Jayapura pada tahun 2006. Magister Sains (M.Si) diselesaikan pada tahun 2007 di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jawa Tengah. Penulis saat ini sedang menempuh studi doktoral (S3) pada Program Studi Doktor Manajemen Sumber Daya Perairan (DMSDP) Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Penulis yang dikaruniai 2 anak putri ini aktif mengajar di Program Studi Biologi UNCEN pada tahun 2009 hingga 2012, mengajar juga di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Kedokteran (FK) UNCEN, juga mengajar di Program Studi Biologi di Universitas Ottouw Geisler Jayapura, dan STIPER (Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian) St. Thomas Aquinas Sentani, Jayapura. Pada tahun 2013 penulis sudah fokus mengajar di Program Studi Ilmu Kelautan pada Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Cenderawasih. Sejak tahun 2017 sampai 2021 dipercayakan rektor sebagai Ketua Program Studi Ilmu Kelautan UNCEN. Banyak publikasi karya ilmiah yang telah dihasilkan, terutama melalui seminar nasional, ilmiah popular, buku referensi, jurnal lokal, nasional, dan internasional.

Korinus Rejauw, S.Si., M.Si.,

Gelar Sarjana (S.Si) diperoleh dari Universitas Cenderawasih Jayapura pada tahun 2012. Magister Sains (M.Si) diselesaikan pada tahun 2015 di Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah. Penulis sebelumnya aktif mengajar pada Program Studi Manajemen Sumberdaya Persisir Universitas Ottow Geissler Papua pada tahun 2016 hingga 2019. Selain itu, mengajar juga di Program Studi Ilmu Kelautan dan Perikanan, Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan, Fakultas MIPA Universitas Cenderawasih Jayapura sejak tahun 2016 – 2020 dengan status sebagai dosen luar biasa, sebelum diangkat sebagai tenaga pendidik kontrak pada tahun 2021-2023. Awal tahun 2024, ditetapkan sebagai Dosen Tetap melalui Penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Penulis saat ini aktif mengajar di Program Studi Ilmu Kelautan dan Perikanan Fakultas MIPA UNCEN yang mengembangkan Kelas PSDKU di Kabupaten Yapen dan Biak Numfor. Beberapa publikasi karya ilmiah yang telah dihasilkan, terutama melalui seminar nasional, ilmiah popular, jurnal lokal dan nasional.

Kristhopolus K Rumbiak, S.Si., M.Si.

Penulis melanjutkan pendidikan S1 Biologi di Universitas Cenderawasih (UNCEN) Jayapura (2009). Pendidikan S2 Ilmu AkuaKultur/Budidaya Perairan di Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto (2014) dengan beasiswa program BPKLN (Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri). Penulis bekerja di SMK Kristen Kanaan Jaya Papua (2015-2017) dan sempat bekerja di Yayasan Anak Dusun Papua (2017-2018) sebagai Staf Laboratorium Analisi Kwalitas Air Bersih di Kampung Mamda Kabupaten Jayapura. Pada Tahun 2014 sampai saat ini penulis bekerja di Program Studi Ilmu Perikanan, Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Cenderawasih sebagai Dosen. Penulis aktif dalam menulis artikel ilmiah pada beberapa jurnal Nasional dan Internasional di Bidang Kelautan dan Perikanan.