Santripreneurship Integrasi Nilai-Nilai Islam dalam Ekosistem Kewirausahaan

Buku ini mengulas mengenai fenomena yang berhubungan dengan santripreneur di pondok pesantren. masyarakat

Problem Kemandirian Santri

Sebagai orang yang menuntut ilmu di pondok pesantren, maka salah satu karakter yang dimiliki santri adalah berjiwa mandiri Hal ini sebagaimana studi yang menunjukkan bahwa santri di pondok pesantren memiliki sifat yang independen. Hal tersebut diperkuat dengan fakta bahwa santri di pondok pesantren sebagian besar memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain (Ihsan, et al., 2021; Kurniawan, et al., 2022; Yusuf & Mujahidin, 2022). 

Para santri yang tinggal di pondok pesantren selama bertahun-tahun akan memperoleh keterampilan manajemen diri dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari secara mandiri. Fakta tersebut merupakan hasil positif dari pendidikan kewirausahaan yang membantu para santri memperoleh mental kemandirian. Selain itu, santri yang lulus dari pondok pesantren memiliki sifat yang tahan banting, kuat, berani, tidak malu mengerjakan semua pekerjaan yang benar menurut agama Islam (halal), dan siap menghadapi situasi apa pun. 

Mental para santri, seperti yang sudah diuraikan di atas tentu berbeda dengan mental para generasi muda yang tidak mengenyam di pondok pesantren (Sudiapermana & Muslikhah, 2020; Zaki, et al., 2020). Setelah lulus dari pondok pesantren, santri juga menunjukkan etos kemandirian. Para santri akan menggeluti profesi yang halal seperti bertani, berwirausaha, mengajar agama, dan beberapa mungkin menjadi ulama atau kiai. Dari segi kuantitas pondok pesantren yang terdapat hampir di seluruh Indonesia sangat signifikan menjadi modal program santripreneur. Sehingga, diharapkan aktivitas santri di pondok pesantren, termasuk praktik kewirausahaan dan inkubator bisnis, akan menciptakan lingkungan kewirausahaan yang mendukung, yang secara tidak langsung akan meningkatkan keinginan santri untuk memulai bisnis mereka sendiri. Di pondok pesantren, kewirausahaan digabungkan dengan fikih dan kegiatan ekstrakurikuler. Oleh karena itu, nilai-nilai Islami mendorong kewirausahaan di pondok pesantren. Namun, sangat disayangkan apabila santri yang lulus dari pondok pesantren belum memiliki kesiapan berbisnis. Inilah yang menjadi alasan penting kenapa buku ini ditulis. 

Santri, sebagaimana kita tahu, cenderung memiliki sifat mandiri dalam memenuhi kebutuhannya dan kemampuan manajemen diri yang baik. Sifat itu diperoleh karena mereka tinggal di pondok pesantren untuk menuntut ilmu selama bertahun-tahun. Fakta tersebut merupakan hasil positif dari pendidikan kewirausahaan yang membantu para santri memperoleh mental kemandirian. Setelah lulus dari pondok pesantren, para santri dapat menggeluti profesi yang halal, seperti berwirausaha. Praktik kewirausahaan di pondok pesantren yang menggabungkannya dengan nilai-nilai fikih Islami dan ekstrakurikuler dapat membawa dampak positif dalam berwirausaha, terutama untuk memulai bisnis mereka sendiri. Akan tetapi, dalam hal ini tidak semua santri yang telah lulus dari pondok pesantren siap untuk berbisnis. Sehingga, hal inilah yang membuat penulis merasa perlu untuk mengkaji fenomena yang berhubungan dengan santripreneur di pondok pesantren.

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1
Daftar Isi 2

Spesifikasi Buku

Cetakan I, Maret 2024;  100 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi Bookpaper hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.

Harga Buku

Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.

Rp 100.000

Rp 83,500

Tentang Penulis

Dr. Raya Sulistyowati, S.Pd., M.Pd., dkk

Beliau lulus Pendidikan S1 Pendidikan Tata Niaga Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada tahun 2006. Kemudian melanjutkan jenjang S2 di Pendidikan Ekonomi konsentrasi Pendidikan Manajemen dan Bisnis Pasacasarjana UNESA tahun 2012, dan melanjutkan ke jenjang S3 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang (UM), Program Studi S3 Pendidikan Ekonomi pada tahun (2022). Sekarang ini beliau merupakan Dosen Tetap Program Studi Pendidikan Bisnis, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya. Selain menjadi Dosen tetap, saat ini beliau aktif sebagai motivator dan turut aktif menjadi pendamping/mentor UMKM serta aktif sebagai motivator dan narasumber dalam bidang, pendidikan, entrepereneurship, marketing, digital, salesmanship dan service excellent. Beliau juga sudah mengantongi berbagai sertifikat pelatihan seperti sertifikat dalam pelatihan teknis dengan pelatihan asesor kompetensi skema bidang Merek, Layanan, Penjualan, Certified Microsoft Innovative Educator, Certificate Professional Competency Training Titled 21ST Century Learning Design by Microsoft Partner, serta Certificate Microsorft Office Specialist: Word 2019 Associate tahun 2023 Kemudian, beliau mendapatkan sertifikasi kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, Metodologi Instruktur, Pendamping Kewirausahaan, dan Pendamping UMKM. Selain sertifikasi, penulis juga sudah menerbitkan buku yaitu Salesmanship, Pelayanan Prima, Statistik Pendidikan Bisnis, Pendidikan Dan Sumber Daya Manusia: Menggagas Peran Pendidikan Dalam Membentuk Modal Manusia, dan E-Commerce. Beliau juga memiliki beberapa HAKI Paten sejumlah 21 meliputi video, poster,assesment, e-modul, dan buku. Beliau juga aktif sebagai entrepreneur, dalam menjalankan usaha di sela kesibukan sebagai Dosen. Penulis merintis dan menekuni bisnis seperti tas dengan brand canvazone dan magasky untuk souvenir bagi penyelenggara seminar di perguruan tinggi sejak kuliah dengan dua visi dalam berbisnis, yakni visi entrepreneur dan sosioentrepreneur. Selain untuk pemberdayaan, tujuan bisnis yang dijalankan penulis yaitu ingin menimalisir penggunaan tas plastik baik di dalam lingkungan rumah tangga maupun perguruan tinggi.