PROKLAMASI: KATA-KATA YANG MENGUBAH INDONESIA Sebuah Naskah Drama
buku ini menghadirkan sejarah dalam format yang lebih hidup dan mendalam, menjadikannya bacaan yang wajib bagi siapa saja yang ingin memahami detik-detik lahirnya Republik Indonesia.

Proklamasi: Kata-Kata yang Mengubah Indonesia
Pada tahun 2025, tepat 80 tahun sejak Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, naskah drama ini menghidupkan kembali momen-momen krusial yang melahirkan bangsa ini. Ditulis dengan cermat berdasarkan kesaksian para pelaku sejarah, “Proklamasi: Kata-Kata yang Mengubah Indonesia” membawa pembaca masuk ke dalam peristiwa menegangkan di balik deklarasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Dengan gaya teatrikal yang kuat, drama ini tidak sekadar menceritakan sejarah, tetapi mengajak kita merasakan dilema, tekanan, dan keberanian para tokoh di dalamnya.
Naskah ini dimulai dengan perjalanan diplomasi Sukarno, Hatta, dan Radjiman Wediodiningrat ke Saigon untuk bertemu Marsekal Hisaichi Terauchi, yang menjanjikan kemerdekaan Indonesia di bawah pengawasan Jepang. Namun, situasi berubah drastis ketika Jepang menyerah kepada Sekutu. Di Jakarta, kelompok pemuda yang tidak sabar menunggu, mendesak Sukarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Puncaknya adalah peristiwa penculikan ke Rengasdengklok—momen genting di mana pemuda menuntut agar proklamasi segera dilakukan, terlepas dari kendali Jepang.
Dilema besar pun muncul: apakah proklamasi harus dilakukan dengan diplomasi atau revolusi? Sukarno dan Hatta memilih jalan tengah—memastikan kemerdekaan tanpa pertumpahan darah, tetapi tetap tanpa intervensi Jepang. Drama ini menggambarkan ketegangan negosiasi, tekanan dari berbagai pihak, dan akhirnya, keputusan bersejarah yang membawa Indonesia ke gerbang kemerdekaan. Adegan puncak di rumah Laksamana Tadashi Maeda memperlihatkan bagaimana naskah proklamasi dirumuskan dalam suasana penuh urgensi.
Akhirnya, tanggal 17 Agustus 1945, di kediaman Sukarno di Pegangsaan Timur 56, sejarah terukir. Dengan suara lantang, Sukarno membacakan naskah proklamasi yang hanya terdiri dari dua kalimat singkat, namun memiliki makna yang mengubah nasib jutaan rakyat Indonesia. Drama ini bukan hanya rekonstruksi sejarah, tetapi juga refleksi mendalam tentang perjuangan, strategi, dan kebulatan tekad para pendiri bangsa.
“Proklamasi: Kata-Kata yang Mengubah Indonesia” adalah karya yang menggugah, mengajak kita merenungkan kembali makna kemerdekaan dan perjuangan di baliknya. Dengan pendekatan drama yang penuh emosi dan ketegangan, buku ini menghadirkan sejarah dalam format yang lebih hidup dan mendalam, menjadikannya bacaan yang wajib bagi siapa saja yang ingin memahami detik-detik lahirnya Republik Indonesia.
Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!
DAFTAR ISI

Spesifikasi Buku

Cetakan I, Februari 2025; 102 hlm, ukuran 14 x 20 cm, kertas isi Bookpaper hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.
Harga Buku
Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.
Rp 100.000
Rp 70,700

Tentang Penulis

Subur Tjahjono
Dokter hewan lulusan Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Denpasar, Bali, tahun 1994. Tertarik dengan
dunia jurnalistik, tahun 1994 itu juga mengikuti Program Pendidikan Wartawan Profesional di Lembaga Penerbitan, Penelitian, dan Pendidikan Yogyakarta (LP3Y) asuhan Ashadi Siregar. Tahun 1995-1997 menjadi wartawan Harian Sore Surabaya Post sebelum bergabung dengan Harian Kompas tahun 1997 hingga buku ini diterbitkan. Beberapa buku yang sudah ditulis di antaranya Ekspedisi Bengawan Solo, Laporan Jurnalistik Kompas (Editor, Penerbit Buku Kompas, 2009), Bengawan
Solo, Riwayatmu Kini…! (Editor bersama Andreas Maryoto, National Geographic Indonesia, 2009), dan Ekonomi Veteriner (Penerbit Buku Kompas, 2017). Korespondensi dapat dilakukan melalui surat elektronik subur.tjahjono@gmail.com.