PROFIL BROADCASTER MILENAL DI KALIMANTAN BARAT
Buku yang mengisahkan suka duka Para insan penyiar radio dengan sangat menyenangkan.
CEK YATI DAN DANGDUT MELAYU PONTIANAK
mengisahkan pengalaman para insan penyiaran di Kalimantan Barat dari mata kuliah Annauncing
sehingga menjadi sebuah karya yang berjudul Profil Broadcaster Milenial di Kalimantan Barat. Seperti salah satunya CEK YATI. Diawali dengan kesenangan pada musik yang didengarkannya melalui media radio, kemudian asyik di dunia siaran radio membuat Farida Mulyati, S. Hut tertarik untuk terjun menjadi penyiar. Menurut Cek Yati, nama beken alias panggilan pendengar radio Kenari Pontianak ini, sekitar tahun 2000-an menjadi penyiar sangat menyenangkan. Penyiar mempunyai wawasan luas, pintar-pintar, asyik diajak ngomong, dan suara penyiar memang enak didengar. Masa itu Cek Yati masih menjadi pendengar setia yang terkagum-kagum dengan penyiar.
Perempuan muda yang lahir di Ella Hilir – Kabupaten Melawi, 21 Desember 1979 ini menyampaikan, ketika mendengar radio Kenari Pontianak yang merupakan bagian dari Volare grup, ada pengumuman lowongan untuk formasi sebagai penyiar. Tepatnya pada tahun 2003, Cek Yati pun mencoba peruntungannya dengan ikut melamar. Dia berusaha menyiapkan diri secara maksimal. Mulai dari aktif mendengarkan secara rutin para penyiar radio bersiaran, lalu membuat naskah siaran, hingga merekam suaranya sendiri.
Layaknya pekerjaan tim produksi program siaran, Cek Yati ditemani almarhumah Mbak Umi, salah satu penyiar idolanya melakukan proses rekaman yang saat itu masih menggunakan kaset. Kemudian, lamaran sebagai penyiar pun dikirim. Cek Yati berhasil lulus dalam seleksi calon penyiar di radio Kenari yang terletak di Jalan. Sumatera nomor: 28 Pontianak. Setelah bergabung di radio tersebut, Cek Yati menjalani masa training sekitar satu bulan. Penyiar Dangdut Melayu ini mengikuti proses produksi
program siaran di ruang rekaman setiap hari, lalu didengarkan dan dievaluasi bersama. Tak hanya itu, Cek Yati juga mengamati penyiar senior di radio Volare grup yang bersiaran yaitu, Mbak Sukma dan Bang Leo.
Bulan kedua, Cek Yati mulai bersiaran dan ikut menyapa pendengar didampingi penyiar senior. Setelah dianggap layak, baru pada bulan ketiga, dia mulai bersiaran sendiri dan sesekali didampingi, hingga akhirnya resmi menjadi penyiar di radio Kenari. Cerita lebih lengkapnya bisa dibaca di buku ini ya!.
Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!
DAFTAR ISI
Spesifikasi Buku
Cetakan I Juli 2023 ; 76 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi Bookpaper 57,5 gram, hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.
Harga Buku
Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.
Rp 100.000
Rp 74,900
Tentang Penulis
Juniawati, S.Sos.I., M.Soc, Sc, dkk
pengajar di Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Kecintaannya di dunia Broadcasting berawal sejak menjadi bagian dari radio Volare Pontianak sebagai jurnalis radio. Selain itu, penulis banyak mendalami dunia penyiaran khususnya lembaga penyiaran radio, baik publik, swasta maupun komunitas melalui tulisan-tulisannya di jurnal Al-Hikmah IAIN Pontianak, melalui book chapter, buku ajar, penelitian di lingkup IAIN Pontianak dan Tesis yang diterbitkan dalam bentuk buku membahas tentang Sistem Penyiaran di Kalimantan Barat. Alhamdulillah, saat ini penulis diberikan kesempatan mengampu beberapa mata kuliah konsentrasi Broadcasting, seperti Pengantar Broadcasting, Annauncing, Produksi Siaran dan Berita Radio, Periklanan Penyiaran, dan Feature Narative Reporting.