Lazimnya, material beton bertulang digunakan pada sebagian besar konstruksi bangunan. Selain bahannya yang mudah didapat, material beton bertulang juga mudah dibentuk, tidak memerlukan
biaya pemeliharaan yang besar, dan memiliki kuat tekan yang tinggi. Namun pada kondisi tertentu, penurunan kekuatan dari struktur beton bertulang dapat terjadi. Penurunan kekuatan dapat disebabkan
karena umur, kurangnya perawatan, perencanaan yang kurang baik, kesalahan saat pelaksanaan, pengaruh lingkungan, dan juga peristiwa alam seperti gempa.
Dalam konteks inilah, perilaku struktur beton bertulang menjadi penting diketahui. Perilaku struktur beton bertulang perlu dipahami untuk mengantisipasi berkurangnya kekuatan pada struktur beton
dan menghindari kegagalan struktur di masa layannya. Perkuatan dan perbaikan pada struktur beton bertulang merupakan solusi agar tidak terjadinya kegagalan struktur akibat penurunan kekuatan.
Metode perbaikan dan perkuatan pada elemen struktur beton bertulang terus berkembang. Perkuatan dan perbaikan struktur beton bertulang menggunakan komposit Fiber Reinforced Polymer (FRP)
berbahan sintetis, merupakan salah satu material alternatif yang telah digunakan secara luas baik eksternal maupun internal. Pada Sheikh et al. (2002) menyebutkan bahwa penggunaan FRP dapat meningkatkan kapasitas lentur dan geser pada elemen struktur. Secara umum, material FRP memiliki kekuatan tarik dan kekakuan yang tinggi, berat volume yang lebih ringan dari baja, dan tahan terhadap korosi.
Namun, kekurangan dari FRP adalah biayanya yang relatif mahal (Senobaan, 2016; Widyaningsih et al., 2016). Material serat alam dapat menjadi alternatif sebagai material komposit pengganti serat sintetis pada FRP. Selain ketersediaan yang banyak di alam, serat alam juga memiliki berat jenis yang rendah,
ramah lingkungan, dan biaya produksinya yang lebih ekonomis.
Beberapa serat alam telah dieksplorasi untuk menghasilkan material komposit Natural Fiber Reinforced Polymer (NFRP). Codispoti et al. (2015) dan Saidi et al. (2021) menyebutkan bahwa NFRP berbahan serat alam seperti flax (linen), rami, sisal, sabut dan abaka berpotensi digunakan sebagai material untuk perbaikan dan perkuatan elemen struktur. Bahkan, beberapa komposit serat alam memiliki sifat mekanik yang hampir sama dengan komposit serat sintetis seperti serat kaca (glass) dan sudah diaplikasikan seperti dalam industri mobil dan furnitur (Mohammed et al., 2015; Taj et al., 2007).