Penguatan Ekonomi Perempuan Nelayan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Tradisi Julo-Julo Masyarakat Nagari Ranah Pasisie

Buku ini membantu menambah modal ekonomi dengan melakukan usaha perekonomian rumah tangga dan dengan modal melalui julo-julo
yang lebih menekankan pada kegiatan pengelolaan keuangan
rumah tangga

Pemberdayaan Mengatasi Kemiskinan

Indonesia dengan potensi lautnya yang sangat besar, semestinya memberikan harapan, terutama masyarakat nelayan yang mana menjadi masyarakat yang sejahtera. Sehingga dengan kekayaan kelautan yang demikian besar, rasanya tidak percaya jika ternyata belum mampu mensejahterakan kehidupan masyarakat nelayan. 

Sebagian besar nelayan Indonesia masih hidup dalam garis kemiskinan. Kriteria miskin tersebut diperlihatkan dengan rendahnya pendapatan nelayan, sehingga mereka masih mengalami kesulitan terhadap pemenuhan kebutuhan dasar akan pangan, sandang, kesehatan, perumahan dan tingkat pendidikan yang layak.

Di lain sisi Indonesia memiliki total luas laut sekitar 3,544 juta km2 dan memiliki potensi yang sangat besar, mulai dari potensi sumberdaya perikanan baik perikanan tangkap, budidaya laut, perairan umum dan lainnya. 

Diperkirakan pendapatan dari sektor perikanan mencapai US$ 82 miliar per tahun, perikanan juga memberikan lapangan kerja yang tidak kecil karena mampu menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 5,35 juta orang yang terdiri dari 2,23 juta nelayan laut; 0,47 juta nelayan perairan umum; dan 2,65 juta pembudi daya ikan.

Akan tetapi masalah sosial banyak ditemukan di masyarakat pesisir, terutama sangat terkait dengan permukiman kumuh dan pendidikan yang buruk, termasuk masalah gender. Infrastruktur yang tidak memadai membuat wilayah pesisir sulit keluar dari zona kemiskinan. 

Perempuan pesisir berpendidikan rendah. Apa yang diketahui secara luas tentang perempuan pesisir tidak hanya pendidikannya yang buruk, tetapi juga kapasitas utamanya sebagai ibu rumah tangga tanpa penghasilan tambahan yang berarti.

Sebenarnya para perempuan pesisir memiliki akses pendidikan, namun aspek sosial dan budaya yang ada mempengaruhi pola pikirnya. Perempuan yang tinggal di pesisir pantai juga berperan dalam perekonomian keluarga. 

Mereka tidak tinggal di rumah, malah membantu suaminya mengumpulkan hasil laut untuk dijual di pasar atau di tempat pelelangan. Keadaan ini menggambarkan kehidupan perempuan pesisir yang selalu disibukkan dengan perikanan dan mengesampingkan pentingnya pendidikan.

Kehidupan di pesisir, seperti masyarakat Minang, mengandung nilai-nilai sosial yang khas dari masyarakat daerah lainnya, misalnya, tidak dapat menghargai pentingnya pendidikan untuk karir masa depan. Penduduk pesisir masyarakat Minang menyimpulkan bahwa dengan menghasilkan dari komoditas laut, tidak terlalu perlu mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. 

Ini menunjukkan betapa pengetahuan mereka masih terbelakang, akibatnya, para perempuan enggan memfasilitasi diri untuk pendidikan yang memadai, sehingga didiskriminasi dan disubordinasikan.
Mindset seperti inilah yang membuat masyarakat miskin berkepanjangan. Kemiskinan yang merupakan indikator ketertinggalan masyarakat pesisir ini disebabkan paling tidak oleh tiga hal utama, yaitu (1) kemiskinan struktural, (2) kemiskinan super- struktural, dan (3) kemiskinan kultural.

Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang disebabkan karena pengaruh faktor atau variabel eksternal di luar individu. Variabel-variabel tersebut adalah struktur sosial ekonomi masyarakat, ketersediaan insentif atau disinsentif pembangunan, ketersediaan fasilitas pembangunan, ketersediaan teknologi, dan ketersediaan sumberdaya pembangunan khususnya sumberdaya alam. Hubungan antara variabel-variabel ini dengan kemiskinan umumnya bersifat terbalik. 

Artinya semakin tinggi intensitas, volume dan kualitasvariabel-variabel ini maka kemiskinan semakin berkurang. Khusus untuk variabel struktur sosial ekonomi, hubungannya dengan kemiskinan lebih sulit ditentukan. Yang jelas bahwa keadaan sosial ekonomi masyarakat yang terjadi di sekitar atau di lingkup nelayan menentukan kemiskinan dan kesejahteraan mereka.

Buku yang berjudul Penguatan Ekonomi Perempuan Nelayan: Pemberdayaan Masyarakat Melalui Tradisi Julo-Julo pada Masyarakat Nagari Ranah Pasisie ini dapat diselesaikan dengan lancar. Indonesia dengan potensi lautnya yang sangat besar semestinya memberikan harapan, terutama masyarakat nelayan yang mana menjadi masyarakat sejahtera. 

Sehingga dengan kekayaan kelautan yang demikian besar, rasanya tidak percaya jika ternyata belum mampu menyejahterakan kehidupan masyarakat nelayan. Masalah sosial banyak ditemukan di masyarakat pesisir, terutama sangat berkaitan dengan permukiman kumuh dan pendidikan yang buruk, termasuk masalah gender. Perempuan pesisir berpendidikan rendah. 

Apa yang diketahui secara luas tentang perempuan pesisir tidak hanya pendidikannya yang buruk, tetapi juga kapasitas utamanya sebagai ibu rumah tangga tanpa penghasilan tambahan yang berarti. Di sinilah penguatan ekonomi perempuan nelayan perlu diperhatikan.

Terkemas dalam tujuh bab, buku ini membahas beberapa hal yang berkaitan dengan penguatan ekonomi perempuan nelayan. Bahasan yang disajikan antara lain mengenai perempuan nelayan dalam kemiskinan, pemberdayaan masyarakat nelayan, kondisi masyarakat Ngarai Sasak Ranah Pasisie, dan refleksi berkelanjutan. 

Kami berharap dari buku ini banyak manfaatnya dan bisa digunakan sebagai contoh kegiatan khususnya perempuan nelayan dalam menambah modal ekonomi dengan melakukan usaha perekonomian rumah tangga dan dengan modal melalui julo-julo yang lebih menekankan pada kegiatan pengelolaan keuangan rumah tangga. 

Sehingga secara umum akan terwujud struktur ekonomi Indonesia yang berbasis pada kegiatan ekonomi di wilayah pesisir dan laut sebagai wujud pemanfaatan dan pendayagunaan sumberdaya alam laut.

Kurang dan lebihnya penulis minta maaf apabila banyak kesalahan dari penulisan buku ini. Saran dan kritik penulis nantikan sebagai penyempurnaannya. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat.
Selamat membaca!

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1
Daftar Isi 2

Spesifikasi Buku

Cetakan I Februari 2023;  80 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi HVS 75 gram hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.

Harga Buku

Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.

Rp 100.000

Rp 76,400

Tentang Penulis

PENULISAmul Husni Fadlan, M.A

Meraih gelar sarjana (S1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Jurusan Psikologi Islam, lulus tahun 2011 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dan melanjutkan Program Pascasarjana (S2) UGM Yogyakarta Fakultas Psikologi, konsentrasi Psikologi Klinis. lulus tahun 2014. Berdomisili di Jorong Kartini, Nagari Muara Kiawai, Kecamatan Gunung Tuleh, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat. Pekerjaan Dosen Tetap di STAI YAPTIP Pasaman Barat, Sumatera Barat tahun 2015-2023 (sekarang).
Jurnal: Konsep Fitrah Manusia Perspektif Psikologi Islam, Konsep Kepribadian Manusia Perspektif Psikologi Islam, Family’s Role In Character’s Building Of Islam Perspective (Proceeding International ICCE –Di UMS Surakarta Jawa Tengah), Pembentukan Karakter Anak Usia Dini Perspektif Islam, “Multicultural Education’s Concept and its value in the Qur’an, Pembentukan Karakter Anak Usia Dini Perspektif Islam, dll.

PENULISAmul Husni Fadlan, M.A l

Meraih gelar sarjana (S1) pada Fakultas Ushuluddin Studi Agama dan Pemikiran Islam, Jurusan Tafsir Hadis, lulus tahun 2010 UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Dan melanjutkan Program Pascasarjana (S2) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Pendidikan Islam, Konsentrasi Pendidikan Agama Islam, lulus tahun 2013. Prestasi/Penghargaan: Wisudawan terbaik, tercepat Peringkat dua Fakultas pada Periode III Tahun Akademik 2009/2010 Fakultas Ushuluddin Studi Agama dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dan lulusan dengan predikat cumlaude pada S1 dan S2 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Berdomisili di Jorong Kartini, Nagari Muara Kiawai, Kecamatan Gunung Tuleh, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat. Pekerjaan Dosen Tetap di STAI YAPTIP Pasaman Barat, Sumatera Barat tahun 2015-2023 (sekarang). Buku: Analisis Terhadap Hadis-hadis Pendidikan Karakter dalam Keluarga, Ulumul Qur’an, Terima Kasih Suamiku: Suamiku Rekan Kerjaku, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Sejarah Pendidikan Islam I, Sejarah Pendidikan Islam II, Inovasi Pendidikan Islam, Pengembangan Kurikulum