“Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitung atas dirimu. “.
Alhamdulillah, atas Rahmat Allah Swt serta selawat dan salam kepada Baginda Rasulullah Saw, saya memulai menulis buku ini dengan penuh pengharapan, semoga tulisan ini memberi motivasi, inspirasi dan edukasi kepada pembaca untuk merenungi judul buku ini “ Nasehati Akhiratmu, dekatkan surga jauhi neraka “.
Kita sebagai manusia mengakui memang terkadang lupa, umur bertambah hari demi hari, tahun demi tahun, bahkan seandainya hidup akan seribu tahun lagi kita tetap juga lupa. Apa yang kita lupakan ?.Ya akhirat kita, artinya hidup kita ini nanti akan berakhir di suatu kehidupan yang namanya akhirat. Sedangkan akhirat itu sendiri memiliki suatu tempat yang bernama Jannah dan Naar ( surga dan neraka).

Melalui buku sederhana ini, penulis mengingatkan kita semua. Bahwa pada akhirnya kehidupan ini akan sampai pada pertemuan kita akan akhirat yang berisi suasana surga dan neraka. Tentu sudah menjadi pengetahuan kita secara sederhana bahwa kehidupan di surga dan kehidupan di neraka sungguh sangat jauh berbeda. Mari kita resapi makna dari surat Al-Ghosyiyah ( 88 ): 1 – 16 “ Sudahkah sampai kepadamu berita tentang (hari kiamat) ?,
Pada hari itu :
Banyak wajah tertunduk terhina ( Keadaan Neraka )
– Merasakan pekerjaannya sangat melelahkan
(tertiksa)
– Memasuki api neraka yang sangat panas
– Diberi minum dari sumber air yang panas
– Diberi makan dari pohon yang berduri
– Makanan tsb tidak menggemukkan dan tidak
menghilangkan lapar
Pada hari itu :
Banyak pula wajah yang berseri-seri ( Keadaan Surga )
– Merasa senang karena usahanya ( sendiri )
– (mereka) dalam surga yang tinggi
– Di sana (kamu) tidak mendengar perkataan yang
tidak berguna
– Di sana ada mata air yang mengalir
– Di sana ada dipan-dipan yang ditinggikan
– Dan gelas-gelas yang tersedia ( didekatnya)

– Dan bantal-bantal sandaran yang tersususn
– Dan permadani-permadani yang terhampar.
Ini hanya gambaran kecil dari kehidupan alam akhirat yang salah satunya mungkin kita akan alami suasananya. Namun kalau boleh memilih tentu kita akan memilih kehidupan di surga. Karena itu belum terlambat, waktu mempersiapkan diri masih ada. Penulis menawarkan beberapa tips untuk solusinya dalam uraian Bab-bab. Mari kita simak bersama .