Bukti dan pembuktian merupakan konsep yang penting yang harus dikuasai oleh mahasiswa Jurusan Matematika dan Pendidikan Matematika. Konsep ini sangat membantu mahasiswa dalam memahami teorema. Meskipun konsep ini sangat penting, kebanyakan mahasiswa merasa bahwa konsep ini dirasa sangat sulit. Pemahaman mahasiswa terhadap konsep ini pun sangat terbatas. Ketika mahasiswa diminta menyelesaikan masalah pembuktian, sebagian besar mahasiswa tidak berhasil atau gagal menyelesaikan masalah pembuktian.

Mahasiswa gagal dalam mengonstruksi bukti karena tidak menerapkan pengetahuan dengan benar. Beberapa kasus yang ditemukan pada mahasiswa dalam kesulitan pembuktian misalnya, minimnya keterampilan menggunakan contoh untuk membuktikan teorema. Selain itu, seringkali mahasiswa tidak bisa menuliskan pembuktian dalam bentuk formal. Mahasiswa juga mengalami kendala dalam hal mengaitkan satu pernyataan dengan pernyataan lain dengan logika bahasa yang jelas. Realitas ini menunjukkan bahwa mahasiswa belum mempertimbangkan kapan dan bagaimana definisi dan teorema digunakan dalam pembuktian, hubungan antara premis, dan konklusi serta aturan penarikan kesimpulan.

Berdasarkan kasus di atas, kajian dan analisa mengenai proses terjadinya kegagalan konstruksi bukti matematis urgen dilakukan. Selanjutnya, buku ini hadir untuk mendeskripsikan skema proses terjadinya kegagalan konstruksi bukti matematis mahasiswa secara kualitatif. Secara detail, buku ini memetakan tiga tipe proses terjadinya Kegagalan Konstruksi Bukti Matematis (KKBM) yang dilakukan mahasiswa, antara lain proses KKBM ketidaklengkapan yang disertai ketidakterhubungan, proses KKBM ketidaksesuaian skema, dan proses KKBM ketidakmatangan skema.