LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL DAN PERSOALAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS

Buku ini membantu memberi pengetahuan mengenai pengaruh dan peran besar institusi keuangan global dalam menentukan arah kebijakan ekonomi politik dunia.

proyek global besar yang sangat ambisius

Buku ini adalah seri pertama dari kumpulan buku yang membahas tentang pengaruh dan peran besar institusi keuangan global dalam menentukan arah kebijakan ekonomi politik dunia. Studi yang dimuat merupakan hasil dari kegiatan akademik yang dilaksanakan oleh mahasiswa program studi sarjana Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sejak September 2022 sampai Januari 2023. Sebelumnya, materi-materi perkuliahan diberikan sebagai dasar pengetahuan mengenai sejarah, henis, peran dan kepentingan institusi keuangan global seperti International Monetary Fund (IMF), World Bank, World Trade Organization (WTO), dan pemain baru Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Kelas kemudian dibagi menjadi delapan kelompok yang masing-masing diberikan fasilitasi dalam studi komprehensif untuk menganalisa dan mengevaluasi kebijakan serta isu-isu yang berkaitan dengan keempat institusi tersebut. Studi-studi ini pada akhirnya menjadi kumpulan refleksi dari pembelajaran dalam ruang kelas yang disesuaikan konteks saat ini.

Adanya refleksi pembelajaran merupakan ciri dari pendidikan yang demokratis. Ben Laksana (2021) dalam ulasannya mengungkapkan bahwa pendidikan sejatinya tidak terjadi secara satu arah. Pendidikan yang membebaskan dapat mempertemukan pengatahuan yang dimiliki pengajar dan mahasiswa sehingga menghasilkan pemahaman serta pengetahuan baru. Hal itu bisa didapatkan salah satunya dengan refleksi terhadap masalah dan isu yang ada dalam masyarakat. Dalam konteks studi institusi keuangan global, masalah dan isu terkait seperti krisis ekonomi,ketimpangan sosial, kemiskinan, sampai kerusakan lingkungan.

Institusi-institusi keuangan global dibentuk sebagai solusi masalah dan isu tersebut, walaupun lebih banyak yang berpendapat bahwa keberadaannya justru menghasilkan dan/atau memperburuk situasi
krisis. Meskipun demikian, peran dan pengaruhnya tetap kuat hingga saat ini. Institusi keuangan global masih menjadi tonggak utama program pembangunan negara-negara di dunia, termasuk Agenda 30 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

SDGs adalah c, tujuan finalnya mengentaskan segala bentuk kemiskinan dan kesengsaran di dunia. Namun, SDGs memiliki banyak tantangan dalam pencapaiannya, meskipun para ahli dapat memiliki pendapat yang bertolak belakang akan bentuk tantangan tersebut. Satu hal yang mereka bisa sepakati adalah kenyataan bahwa implementasi SDGs sedang dan terus terhambat.

Bahkan, laporan Index and Dashboard tahun 2018 dari Sustainable Development Solutions Network and the Bertelsmann Stiftung Foundation menyimpulkan bahwa tidak akan ada negara yang dapat mencapai seluruh Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di tahun 2030. Kemiskinan, ketimpangan dan degradasi lingkungan akan tetap menjadi masalah global, jika tidak menjadi lebih buruk. Kita dapat berdebat mengenai solusi kunci pencapaian Agenda 30, tetapi buku ini akan fokus pada peran institusi keuangan dalam menyongsong Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Sebagai aktor yang memiliki peran sentral dalam pembangunan negara, institusi keuangan global tidak ketinggalan dalam menyatakan dukungannya terhadap SDGs. Terlebih lagi, studi komprehensif yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2019 menyimpulkan bahwa dunia perlu skema pembiayaan yang inklusif terutama bagi negara berkembang untuk mewujudkan tujuan ambisius SDGs. 

Peran institusi keungan global dalam pencapaian SDGs semakin dikukuhkan dengan adanya klaim tersebut. Namun, paradoks dan kontradiksi akan peran dan keberadaannya membuat perlunya pertimbangan kritis dan reflektif terhadap institusi keuangan global dalam mewujudkan Agenda 30. Buku ini ada untuk menghadirkan pertimbanganpertimbangan tersebut melalui analisa dan evaluasi terhadap isu serta kebijakan SDGs.

Tentu, buku ini tidak akan mampu menyuarakan kritik menyeluruh terhadap peran institusi keuangan internasional, apalagi menyediakan solusi jitu masalah dan isu global yang dampaknya langsung dirasakan oleh masyarakat. Buku ini lebih tepat disebut sebagai hasil proses melestarikan tradisi pengetahuan kritis dan mendorong perubahan dalam kegiatan akademik mahasiswa.

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1
Daftar Isi 2

Spesifikasi Buku

Cetakan I Mei 2023 ;  214 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi HVS 75 gram, hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.

Harga Buku

Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.

Rp 150.000

Rp 126,700

Tentang Editor

Faris Al-Fadhat, dkk

Dosen Program Studi Hubungan Internasional dan saat ini merupakan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan AIK, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Meraih gelar Ph.D. dari Murdoch University, Australia. Tahun 2022 mendapatkan menghargaan International Scholar Exchange Fellowship (ISEF) dari Chey Institute for Advanced Studies, Korea Selatan, untuk menempuh program Postdoctoral Research Fellow di Korea University. Sebelumnya pernah menjadi Visiting Scholar di Murdoch University, Tokyo University of Foreign Studies, dan the Japan Foundation