LANGIT DAN BUMI ITU KEDUANYA DULU ADALAH SUATU YANG PADU (Q.S 21:30)

Buku yang membedah mengenai problem dalam masyarakat terkait dalil yang sering dirujuk baik bersumber dari al-Qur-an dan Sunnah maupun yang tidak ada dalilnya.

BAGAIMANA LANGIT DAN BUMI ITU KEDUANYA DULU ADALAH SUATU YANG PADU DAN PROBLEMATIKANYA?

Sebagaimana Allah Tabaaraka wa Ta’ala berfirman didalam surat An-Nisaa.
Yā ayyuhal-lażīna āmanū athī‘ullāha wa atī‘ur-rasūla wa ulil-amri minkum, fa in tanāza‘tum fī syai’in fa ruddhu ilallāhi war-rasūli in kuntum tu’minūna billāhi wal-yaumil-ākhir(i), żālika khairuw wa aḥsanu ta’wīlā(n).
Hai orang-orang yang beriman,taatilah Allah dan taatilah Rasul-(Nya),dan Ulil Amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Qur-an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An-Nisaa : 59)

Kita sebagai manusia wajib tunduk terhadap apa yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasulnya. Karena semua yang ada dialam jagad raya ini telah ditentukan oleh Rabb Yang Menciptakan semuanya yang ada dibumi dan langit sampai langit ke tujuh dan diatasnya.Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam al-Qur-an bahwa benda-benda langit itu tidak jatuh karena dikendalikan oleh Rabb sang Pencipta Langit dan bumi dan yang ada diantara keduanya sebagaimana firman-Nya :

Alam tara annallāha sakhkhara lakum mā fil-ardhi wal-fulka tajrī fil-bahri bi’amrih(ī), wa yumsikus-samā’a an taqa‘a ‘alal-ardhi illā bi’iżnih(ī), innallāha bin-nāsi lara’ūfur rahīm(un).

Apakah kamu tida melihat bahwasannya Allah menundukan bagimu apa yang ada dibumi dan bahtera yang berlayar dilautan dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi,melainkan dengan izin-Nya? Sesungguhnya Allah benar-benar Mahapengasih lagi Mahapenyayang kepada Manusia (QS. Al-Hajj : 65)

Sebagai seorang Muslim hukumnya wajib mengikuti apa yang telah dijelaskan didalam al-Quran dan wajibnya mengimaninya, tanpa berkomentar, apalagi bagi yang tidak pernah mau mentadaburinya, Sebagaimana Allah Ta’ala telah menjelaskan didalam al-Qur-an dengan firman-Nya :.

Huwal-lażī anzala ‘alaikal-kitāba minhu āyātum muhkamātun hunna ummul-kitābi wa ukharu mutasyābihāt(un), fa’ammal-lażīna fī qulūbihim zaigun fayattabi‘ūna mā tasyābaha minhubtigā’al-fitnati wabtigā’a ta’wīlih(ī), wa mā ya‘lamu ta’wīlahū illallāh(u), war-rāsikhūna fil-‘ilmi yaqūlūna āmannā bih(ī), kullum min ‘indi rabbinā, wa mā yażżakkaru illā ulul-albāb(i).

Dialah yang menurunkan al-Kitab (al-Qur-an) kepadamu. Diantara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok isi al-Qur-an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat.Adapun orang-orang dalam hatinya condong kepada kesesatan,maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Rabb kami.” Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (QS. Ali-Imran : 7)

Allah memberitahukan bahwa didalam al-Qur-an terdapat ayat-ayat muhkamat (jamak dari muhkam) yang semuanya merupakan pokok-pokok al-Qur-an . Yakni ayat-ayat yang jelas dan terang pengertiannya, yang tidak ada kesamaran bagi siapapun.

Selain itu ada ayat-ayat lainnya (mutasyaabihaat- jamak dari muhktasyaabih), yakni ayat-ayat yang didalamnya terdapat kesamaran pengertian bagi kebanyakan atau sebagian orang. Maka barang siapa mengembalikan yang samar itu kepada yang jelas dari al-Qur-an ,serta menjadikan ayat yang muhkam sebagai penentu bagi yang muhktasyaabih,berarti dia telah mendapatkan petunjuk. Dan barang siapa melakukan hal yang sebaliknya, maka dia pun akan memetik akibat yang sebaliknya. Oleh karena itu Allah Ta’ala berfirman:”Itulah pokok-pokok isi al-Qur-an.”

Yakni pokok yang menjadi rujukan ketika menemukan kesamaran. “Dan yang lain adalah (ayat-ayat) muhktasyaabihaat.” Dimana kandungan yang dimaksud oleh ayat yang muhktasyaabihaat ini sesuai dengan makna yang ada pada ayat yang muhkam, sebab terkadang kesamarannya itu dari segi lafazh dan susunannya saja, bukan dari segi maknanya. Para ulama telah berbeda pendapat mengenai pengertian ayat-ayat muhkamaat dan ayat-ayat muhktasyaabihaat ini. Banyak ungkapan mengenai hal ini yang diriwayatkan dari para ulama Salaf.

Saat menjelang wafatnya Rasulullah bersabda kepada Sayyidah Fatimah radhiyallaahu ‘anha,

“Bertaqwalah kepada Allah dan bersabarlah,sebaik-baik Salaf bagimu adalah Aku.” (HR. Muslim :2450)

Dari sabda Nabi diatas dan penjelasan pada surat An-Nisa 59 diatas, wajibnya ummat Islam berpegang dengan apa yang telah dijelaskan didalam al-Qur-an dan Hadits-Hadits Rasulullah yang shahih dan tidak dibenarkan mengambil atau keluar dari kedua sumber tersebur sebagaimana penjelasan yang disampaikan oleh Ibnu Katsir, seperti tidak diperbolehkannya mengambil sumber apapun dari riwayat Israiliyat yang berkaitan dengan umur dunia ataupun yang lainnya sbb:

Riwayat-Riwayat Israiliyat yang Menentukan Usia Alam semesta dan Kapan Berakhirnya Tidaklah Berdasar.

“Cerita-cerita Isra’iliyat yang menetapkan berapa umur yang telah dilewatimoelh dunia ini maupun sisanya, semuanya tidak mendasar. Demikian pula tidak ada yang mengetahui sudah berapa lama zaman yang telah lewat,kecuali Allah Azza wa Jalla.Begitu juga catatan-catatan yang ada dalam kitab-kitab Bani Israil dan para Ahli Kitab,yang membuat batasan berapa ribu atau berapa ratus tahun umur dunia.

Semua tidak mendasar, bahkan tidak sedikit ulama yang menyatakan kekeliruan dan kebathilan mereka dalam persoalan ini.Memang mereka pantas dituduh demikian. “ (dapat dilihat dibuku-buku tulisan Ibnu Katsir tentang Huru Hara Hari kiamat, Bencana dan Peperangan Akhir Zaman dll)

Informasi yang diperolah para peneliti atau orang-orang seperti hipotesa, penelitian, observasi,ungkapan dari orang orang yang merasa benar dan membenarkan ungkapan dari orang-orang yang tidak memiliki hujjah,dalil,sumber yang berasal diluar al-Qur-an dan Sunnah. Ini jelas suatu kekeliruan dan penyimpangan yang sangat besar karena menyimpang dari kebenaran. Kebenaran itu sendiri ada di al-Qur’an dan Sunnah.

Ungkapan –ungkapan,tulisan-tulisan, dll. Yang tidak berhujjah dari al-Qur-an dan Sunnah yang benar dan jelas, akan terjadi banyak penyimpangannya dan kesalahan , sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surat Az-Zukhruf :

Wa may ya‘syu ‘an żikrir-raḥmāni nuqayyiḍ lahū syaiṭānan fahuwa lahū qarīn(un).

Barang siapa yang berpaling dari pengajaran (Rabb) Yang Mahapemurah (al-Qur-an ), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan),maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. (QS. Az-Zukhruf : 36)

Pada halaman terahir In Shaa Allah, akan kami lampirkan beberapa teori,penelitian,ungkapan,atau pun riwayat –riwayat lain yang sering diungkapkan dan disampaikan secara tertulis maupun bentuk pembelajaran karena hal ini bertolak belakang dan bertentangan dengan penjelasan yang bersumber dari al-Qur-an dan Sunnah. Hal yang demikian tidak selayaknya diutarakan oleh orang-orang yang tidak memahami kebenaran, karena kebenaran hanya bersumber dari al-Qur-an dan Sunnah.

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

Daftar Isi 1
Daftar Isi 2
Daftar Isi 3
Daftar Isi 4
Daftar Isi 5
Daftar Isi 7
Daftar Isi 8
Daftar Isi 9
Daftar Isi 10
Daftar Isi 11
Daftar Isi 12
daftar isi 13
Daftar Isi 14
Daftar Isi 15
Daftar Isi 16
daftar isi 17
Daftar Isi 18
Daftar Isi 19
Daftar Isi 20
Daftar Isi 21

Daftar Isi dan Spesifikasi Buku

Buku ini terdiri dari beberapa bagian pembahasan yang ditulis oleh para penulis dari beragam disiplin ilmu

  • Cetakan I, September 2022
  • Jumlah Halaman viii + 512
  • Ukuran 20x 28 cm
  • Kertas Isi Bookpaper 57,5 gram (Hitam Putih)
  • Kertas Cover Ivory 230 Gram (Laminasi Doff)
  • Finishing Jilid Lem Panas (Soft Cover) dan Shrink (Bungkus Plastik)

Rp 200,000

Sistem penjualan buku ini adalah print on demand. Buku hanya akan dicetak ketika ada pemesanan. Butuh waktu +- 3 hari setelah pembayaran. Harga belum termasuk ongkos kirim

  • Harga Belum Termasuk Ongkos Kirim
  • Klik Tombol Beli Sekarang untuk Melanjutkan Pembelian

Tentang Penulis

Ir. Syawaluddin, MM. MT