Konservasi Penyu di Papua
referensi penunjang bagi kelompok konservasi penyu, badan-badan penelitian dan pengembangan kementerian yang relevan, serta perguruan tinggi.

Bagaimana Konservasi Penyu di Papua?
Provinsi Papua dengan luas sekitar 312.224,37 km2 memiliki potensi sumber daya pesisir dan laut yang sangat tinggi. Potensi ini bernilai ekonomis dan strategis dengan luas perairan teritorial mencapai 45.510 km2 yang di dalamnya mengandung berbagai jenis biota laut yang bernilai ekonomis penting, salah satunya adalah penyu laut.
Sebagai biota yang hidup 145-208 juta tahun yang lalu, saat ini hanya tinggal 7 jenis penyu di dunia, dan 6 di antaranya ada di Indonesia. Penurunan populasi penyu laut di seluruh perairan Nusantara terjadi karena penurunan kualitas ekologi pesisir dan laut akibat pencemaran, pemanasan global, alih fungsi lahan pesisir habitat peneluran penyu, maupun adanya eksploitasi penyu oleh manusia, baik telur, bagian tubuh, maupun produk turunannya. Untuk itu, rencana dan strategi konservasi dalam penyelamatan spesies penyu laut sangat perlu dilakukan. Semua jenis penyu laut di Indonesia telah dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Ini berarti segala bentuk perdagangan penyu baik dalam keadaan hidup, mati, maupun bagian tubuhnya itu dilarang. Kementerian Kelautan dan Perikanan mengatur dengan tegas pelaksanaan perlindungan penyu, telur, bagian tubuh, dan/atau produk turunannya melalui Surat Edaran Menteri Kelautan dan Perikanan No. SE 526 Tahun 2015.
Sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya serta berdasarkan Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna (CITES), maka ditetapkan bahwa semua jenis penyu laut masuk dalam Appendix I. Badan Konservasi Dunia atau dikenal The International Union for Conservation of Nature (IUCN) memasukkan penyu sisik (Eretmochelys imbricata) ke dalam daftar spesies yang sangat terancam punah, sedangkan penyu hijau (Chelonia mydas), penyu lekang (Lepidochelys olivacea), dan penyu tempayan (Caretta caretta) digolongkan sebagai terancam punah.
Buku ini sangat layak dijadikan referensi dalam upaya mempertahankan pelestarian spesies penyu laut serta menjawab strategi konservasi penyu untuk mempertahankan keberlanjutan populasi spesies ini tetap ada di perairan Nusantara dan dunia.
Buku Konservasi Penyu di Papua merupakan suatu langkah cerdas dalam mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan tentang jenis penyu, habitatnya, tingkah laku, penyebaran, penangkaran penyu, dan kelompok konservasi penyu. Kehadiran buku ini merupakan bentuk kampanye konservasi penyu untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam menerapkan program-program konservasi penyu
Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!
DAFTAR ISI


Spesifikasi Buku

Cetakan I Desember 2022; 336 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi HVS 70 gram hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.
Harga Buku
Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.
Rp101.600
Rp 91,400
Tentang Penulis

John Dominggus Kalorbobir
Dosen Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FISIPOL UMY). Saat ini menjabat sebagai Sekretaris Program Studi Doktor Ilmu Pemerintahan UMY. Mata Kuliah yang diampunya adalah Kebijakan Pemerintah; Studi Pembangunan; dan Desain Struktur Organisasi Pemerintah. Aktif melakukan penelitian di bidang kajian Governance, e-government, Struktur Organisasi Pemerintah, dan Kebijakan Publik. Pengalaman penelitian: DESAIN STRUKTUR ORGANISASI BERJARINGAN INSTANSI PEMERINTAH DAERAH ERA DIGITAL: Studi pada Kota Yogyakarta (2021); DAMPAK STRUKTUR ORGANISASI PADA IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT: Studi Kasus di Kabupaten dan Kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (2020); PENGGUNAAN ADUAN MASYARAKAT BERBASIS ONLINE DI INDONESIA (2019); dan FAKTOR.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT UNTUK MENGGUNAKAN E-GOVERNM ENT SERVICES DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PEMERINTAH KABUPATEN DAN KOTA DI INDONESIA (2019).

Dirk Y. P. Runtuboi,
Penulis menempuh pendidikan SD, SMP, dan SMA di Kota Serui Kabupaten Kepulauan Yapen. Penulis melanjutkan Pendidikan Sarjana Starta Satu Pendidikan Biologi di Universitas Cenderawasih Jayapura (1994- 1998), Pendidikan Strata Dua bidang Mirkobiologi Universitas Padjadjaran Bandung (1999-2002), dan Pendidikan Strata Tiga bidang Mirkobiologi Universitas Padjadjaran Bandung (2004- 2010). Sekarang penulis berkiprah sebagai Dosen Program Studi S1 Biologi (2001- sekarang) dan Dosen Program Studi S2 Biologi (2011-sekarang) pada Universitas Cenderawasih Jayapura. Penulis menjabat sebagai Dekan FMIPA (2017-2022 dan 2022- 2027). Berbagai hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan penulis telah diterbitkan dalam berbagai Buku dan artikel ilmiah yang dipublikasi secara nasional dan internasional.

Basa T. Rumahorbo
Berasal dari Desa Martoba Kecamatan Simanindo Pulau Samosir Kabupaten Samosir Sumatera Utara. Penulis menempuh pendidikan SD
Negeri Tolping (tamat tahun 1975), SMP Negeri Ambarita (tamat 1979) dan SMA Negeri 3 Pematang Siantar (tamat 1982). Penulis melanjutkan Pendidikan Sarjana Starta Satu Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA FKIP di Universitas Cenderawasih Jayapura (tamat 1989), Pendidikan Strata Dua bidang Ekologi Fakultas Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta (tamat 1994), Pendidikan Starata Tiga Doktor bidang Konservasi Biologi MIPA Program Pascasarajana Unjiversitas Padjadjaaran Bandung (tamat 2012). Sekarang penulis berkiprah sebagai Dosen Program Studi Ilmu Kelautan (2017-Sekarang), Program Studi Ilmu Perikanan (2017-Sekarang), Program Studi Ekonomi Pembangunan (1997-sekarang), Program Studi Kesehatan Masyarakat (2017- 2016), Program Studi Magister Pendidikan IPA (2014-sekarang), Program Magister Biologi (2013 -2019), dan Magister Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (2015 – sekarang) pada Universitas Cenderawasih Jayapura. Berbagai hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan penulis telah diterbitkan dalam berbagai Buku dan artikel ilmiah yang dipublikasi secara nasional dan internasional. Penulis juga aktif sebagai anggota Tim Teknis Komisi Penilai AMDAL Provinsi Papua sebagai Tim Ahli Biologi (2017 – Sekarang), Anggota Tim Validator KLHS Provinsi Papua (2029-sekarang), Anggota TIM TRGD BRGM Provinsi Papua (2018- sekarang).

Lisiard Dimara, S.Si., M.Si
Pendidikan SD, SMP, dan SMA diselesaikan di Pulau Numfor, Kabupaten Biak Numfor. Gelar Sarjana (S.Si) diperoleh dari Universitas Cenderawasih (UNCEN) Jayapura pada tahun 2006. Magister Sains (M.Si) diselesaikan pada tahun 2007 di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jawa Tengah. Penulis saat ini sedang menempuh studi doktoral (S3) pada Program Studi Doktor Manajemen Sumber Daya Perairan (DMSDP) Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Penulis yang dikaruniai 2 anak putri ini aktif mengajar di Program Studi Biologi UNCEN pada tahun 2009 hingga 2012, mengajar juga di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Kedokteran (FK) UNCEN, juga mengajar di Program Studi Biologi di Universitas Ottouw Geisler Jayapura, dan STIPER (Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian) St.Thomas Aquinas Sentani, Jayapura. Pada tahun 2013 penulis sudah fokus mengajar di Program Studi Ilmu Kelautan pada Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Cenderawasih. Sejak tahun 2017 sampai 2021 dipercayakan rektor sebagai Ketua Program Studi Ilmu Kelautan UNCEN. Banyak publikasi karya ilmiah yang telah dihasilkan, terutama melalui seminar nasional, ilmiah popular, buku referensi, jurnal lokal, nasional, dan internasional.

Ervina Indrayani,
menempuh Pendidikan di SD Negeri III Abepura (tamat tahun 1994), SLTP Negeri 2 Jayapura (tamat 1997), dan SMU Negeri 1 Jayapura (tamat tahun 2000).
Selanjutnya, Penulis menempuh Pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) di Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Cenderawasih (tamat tahun 2004), Pendidikan Strata Dua (S2) bidang Biologi di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (tamat tahun 2008), dan Pendidikan Strata Tiga (S3) bidang Biologi di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (tamat tahun 2016). Saat ini Penulis berperan sebagai Dosen Aktif pada Program Studi Ilmu Perikanan (tahun 2017 – sekarang), Program Studi Ilmu Kelautan (tahun 2012 – sekarang), Program Studi Biologi (tahun 2005 – 2012), dan Program Magister Biologi (tahun 2016 – sekarang) di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Cenderawasih, Jayapura, Papua. Berbagai hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat telah dipublikasikan dalam berbagai Buku dan Artikel Ilmiah di tingkat nasional maupun internasional.