Dalam ranah akademik, kajian psikologi Islam terus berkembang sebagai disiplin ilmu yang berupaya mengintegrasikan perspektif keislaman dengan teori-teori psikologi kontemporer. Buku ini disusun sebagai bagian dari upaya ilmiah dalam memahami keterkaitan antara psikologi dan Islam, dengan menelaah konsep-konsep fundamental seperti amanah, istiqomah, al-afwu, ikhlas, istighfar, tawakal, ridha, dan dzikir dalam hubungannya dengan kesehatan mental dan kesejahteraan psikologi.

Psikologi Islam tidak hanya bertumpu pada pendekatan normatif-religius, tetapi juga berupaya memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu psikologi melalui pendekatan empiris dan aplikatif. Misalnya, konsep nilai amanah dikaji dalam konteks psikologis sebagai dasar dalam membangun kepercayaan dan stabilitas dalam relasi interpersonal, termasuk dalam upaya mengatasi perselingkuhan dalam rumah tangga Istiqomah, dalam perspektif psikologi positif,menjadi indikator ketahanan diri dan faktor keberhasilan dalam karir. Sementara itu, al-afwu (pemaafan) diposisikan sebagai strategi terapi dalam regulasi emosi negatif, khususnya bagi individu yang mengalami anger issue.

buku ini menyoroti ikhlas sebagai mekanisme kognitif yang membantu remaja dalam mengembangkan penerimaan
diri terhadap dampak negatif media sosial, serta istighfar sebagai bentuk refleksi diri yang memiliki efek terapeutik dalam mengurangi kecemasan akademik pada mahasiswa.

Tawakal dikaji sebagai faktor protektif dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis melalui internalisasi keyakinan terhadap ketetapan Ilahi, sedangkan ridha dipahami dalam konteks psikologi transpersonal sebagai strategi untuk mencapai kebahagiaan sejati.

Dalam buku ini juga disajikan efektivitas dzikir sebagai intervensi terapi bagi orang tua pelaku emotional abuse. Selain itu, puasa sebagai bentuk pengendalian diri dikaji dalam hubungannya dengan penanganan kecanduan pornografi pada remaja. Di era digital yang dipenuhi dengan disinformasi, buku ini juga membahas literasi digital dengan metode critical thinking dan tabayyun dalam upaya meningkatkan kesadaran individu dalam menghadapi hoaks yang berpotensi mempengaruhi stabilitas emosional dan sosial.

Selain itu, aspek psikologi sosial Islam turut dibahas dalam konsep ta’awun (tolong-menolong) sebagai intervensi dalam mengatasi perilaku agresif pada anak, serta husnudzan (prasangka baik) sebagai terapi dalam mengelola bias kognitif dan mengurangi perilaku diskriminatif dalam hubungan sosial.

Dengan mengusung pendekatan multidisipliner yang mengombinasikan perspektif Islam, psikologi modern, dan kajiankajian empiris, buku ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan kajian psikologi Islam. Penyusunan buku ini bertujuan untuk menjadi referensi bagi mahasiswa, akademisi, dan praktisi yang ingin mendalami keterkaitan antara ajaran Islam dan dinamika psikologis manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Buku ini dikembangkan melalui serangkaian diskusi yang panjang. Ada banyak ide progresif dalam buku ini. Namun, kami menyadari bahwa buku ini masih memiliki keterbatasan untuk pengembangan lebih lanjut. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang konstruktif demi perbaikan dan pengembangan di masa mendatang. Semoga buku ini memberikan manfaat yang luas bagi komunitas akademik maupun masyarakat luas, serta menjadi bagian dari pengembangan ilmu psikologi Islam.