Pada mulanya adalah kata. Kata yang dirangkai dengan ketulusan, keberanian, dan semangat menjadi sebuah cerita yang merekam kehidupan. Buku ini lahir dari perjalanan panjang seorang anak Papua yang menemukan jati dirinya melalui dunia jurnalistik.

Kisah dalam buku ini berakar dari pengalaman pribadi penulis, yang bermula dari sekadar menulis catatan harian. Dengan komitmen dan semangat untuk terus belajar, penulis mulai menulis liputan-liputan kecil, yang kemudian berkembang menjadi karya-karya jurnalistik yang lebih kompleks. Perkenalan penulis dengan dunia jurnalistik dimulai dari Majalah Metro Papua, di mana ia belajar dasar-dasar menulis berita dan puisi bersama anak-anak Papua lainnya. Meski majalah tersebut tak lagi terbit, semangat penulis tak pernah padam.

Melalui media lokal seperti Wagadei.com dan Suarameepago.com, penulis mengasah kemampuan jurnalistik sekaligus menyuarakan cerita-cerita dari Papua. Pengalaman sebagai jurnalis muda mempertemukan penulis dengan berbagai tokoh, mulai dari mahasiswa, masyarakat biasa, hingga pejabat. Setiap pertemuan menjadi pelajaran, dan setiap liputan menjadi langkah kecil menuju pemahaman yang lebih besar tentang peran jurnalisme dalam kehidupan masyarakat.

Buku ini tidak hanya menceritakan perjalanan penulis sebagai seorang jurnalis, tetapi juga menggambarkan kisah inspiratif mama-mama Papua, yang menjadi simbol ketangguhan dan kebijaksanaan. Melalui tulisan ini, penulis berharap dapat memberikan ruang bagi suara-suara yang sering kali terabaikan, menginspirasi generasi muda Papua untuk mengembangkan budaya literasi, dan menunjukkan bahwa menulis adalah alat yang ampuh untuk perubahan.