Isu-Isu Kontemporer Kesejahteraan Sosial Era Cyber

Buku ini berisi tentang realitas, kekhawatiran, peluang, dan tantangan era cyberspace. Tidak hanya menuangkan problematika, dituangkan pula solusi untuk melewati dan mengarungi cyberspace dengan kesiapan mental.

Refleksi Kesejahteraan Sosial

Membaca buku ini, pembaca akan diajak menelusuri fenomena dan problematika era digital. Pembaca juga akan menemukan sejumlah peluang kebaikan pada era cyber space. Pada bagian pertama, terdapat enam refleksi mengenai ketakutan dan harapan dalam pernikahan era digital. Siti Solechah, M.Si mengawali bagian pertama dengan tulisan menarik bertajuk, “Bimbingan Pranikah, Upaya Preventif terhadap KDRT.” Tulisan ini memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai urgensi bimbingan pranikah secara daring untuk mengatasi hambatan bimbingan pranikah secara luring. Tren ketakutan terhadap pernikahan ditulis kritis oleh Dewi Yanti.
Selanjutnya, Naswa Rismatul Zalfia memaparkan faktor penyebab pernikahan dini. Diduga kuat, pernikahan dini merupakan gerbang menuju KDRT. Masih menyorot tantangan cyberspace, Fuad Mahfudz Harahap memberikan kabar baik melalui artikel bertajuk “Keluarga, Penentu Kesehatan Mental Anak.” Fuad meyakinkan bahwa keluarga memiliki peran yang bermakna dalam mencetak generasi yang sehat mental. Masih dalam tema yang berdekatan, Muhammad Raihan Fikri menegaskan bahwa keluarga berperan dalam menavigasi pola informasi era media baru.
Pada bagian kedua, tema-tema mengenai tantangan era digital ditulis dengan perspektif ilmu kesejahteraan sosial. Tema-tema menarik yang disajikan pada bagian kedua antara lain Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO), yatim pasif, pornografi pada anak, kejahatan digital, dan parenting di dua era. Fika Anjana memotret fenomena KBGO dan menawarkan upaya preventif. Sementara itu, Alchana Diva menganalisa fenomena yatim pasif dan hampanya peran ayah. Kondisi anak yang rentan terpapar konten porno juga ditulis oleh Lana Sifaul Afidah. Sementara itu, Ismiyah Lailatuzzahro’u menyorot kejahatan digital dan memberikan panduan praktis untuk menghindarinya. Mozaik cyberspace juga dilengkapi dengan tulisan inspiratif tentang pengasuhan dua era yang ditulis oleh Dynara Shafina.
Pada bagian ketiga, Nanda Luthfi Nadhofa mengajukan solusi menggapai kesehatan mental melalui Stoa. Melalui tulisan bertajuk, “Stoa untuk Kesehatan Mental Gen Z” ia mengajukan kiat praktis menuju kesehatan mental bagi gen Z. Melengkapi artikel sebelumnya, Ghaitsa Fitria Wibawa menulis artikel, “Mewujudkan Kesehatan Mental Remaja.” Aulia Rasyid juga memaparkan kontribusi dukungan sosial bagi kesehatan mental anak. Dalam iklim iklan media sosial yang kian deras, fenomena ilusi konsumerisme ditulis oleh Bintan Wahdatul Hikmah. Sementara itu, Aini Anisatin Syarifah menyorot dilema antara passion atau realitas pada mahasiswa. Aini memberikan solusi bahwa passion atau dapat berjalan seiringan.
Pada bagian keempat, disajikan empat pembahasan menarik yang relevan dengan kebiasaan makan dan minum. Bagian ini ditutup dengan tulisan mengenai demokrasi cyber yang ditulis Alfi Sukri. Merespons euforia healing, Nabil Rifqi Nidhomi menegaskan bahwa healing tidak selalu dengan pergi jalan-jalan. Ia mencoba mengajak pembaca untuk memahami makna healing dalam arti hakikatnya. Sementara itu, Talitha Eka Nabilah menyajikan alternatif menyantap makanan sehat untuk beralih dari junkfood menuju real food. Senada dengan Talitha, Aqsa Syafiqha Hidayat menuliskan relasi antara teh dan gaya hidup sehat.
Pada bagian kelima, Fathma Alya Tastbita menulis hal menarik berkaitan dengan kesejahteraan sosial era digital. Tulisan ini membangun kewaspadaan mengenai harapan dan tantangan kesejahteraan sosial era media baru. Selanjutnya, Fatimah Akbari Dini Haryani menuliskan tentang kecenderungan generasi Z untuk bercita-cita melampaui kesuksesan. Bagi Fatimah, gen Z memiliki cita-cita inovatif menuju perubahan sosial. Selanjutnya, tulisan yang menggerakkan mengenai solusi kekerasan di pesantren ditulis oleh Muhammad Faid Mashudi. Muhammad menekankan pentingnya konselor sebaya di pesantren untuk mencegah dan mengatasi kekerasan dan bullying. Bagian kelima ditutup dengan refleksi kesejahteraan sosial oleh Anisa Nurul Qolbiah. Nurul menulis keresahan mengenai tiktok shop yang mengancam eksistensi pasar tradisional.
Demikianlah, tulisan-tulisan dalam buku ini berisi tentang realitas, kekhawatiran, peluang, dan tantangan era cyberspace. Tidak hanya menuangkan problematika, dituangkan pula solusi untuk melewati dan mengarungi cyberspace dengan kesiapan mental. Kiranya buku ini dapat menjadi rujukan dan menjadi jejak rekam era cyberspace bagi generasi kini dan masa depan. Mozaik cyberspace yang ditawarkan buku ini berisi potongan-potongan fenomena yang salin terjalin dan terhubung satu sama lain. Mozaik cyberspace berusaha menggambarkan kegelisahan dan harapan dalam konteks kesejahteraan sosial secara holistik dan mendalam.
Tentu saja, tiada gading yang tak retak. Mozaik ini belum sempurna, namun telah purna memberikan kontribusi dalam bidang kesejahteraan sosial.

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1
Daftar Isi 2

Spesifikasi Buku

Cetakan I, November 2024;  186 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi HVS hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.

Harga Buku

Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.

Rp 100.000

Rp 90,300

Tentang Penulis

Siti Solechah, M.Si, dkk

Penulis menamatkan kuliah di Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2006. Pada tahun 2009, penulis meraih gelar master dari Program Studi Interdisciplinary Islamic Studies Konsentrasi Pekerjaan Sosial Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan disponsori oleh Building Professional Social Work (BPSW). Pada tahun 2009, penulis memulai karir sebagai dosen Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penulis aktif melakukan riset. Beberapa publikasi ilmiah yang ditulis antara lain “Pemenuhan Hak-Hak Anak (Studi Pemenuhan Hak-hak Santri Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Anwar Rosyid Baciro, Gondokusuman Yogyakarta)” dipublikasikan pada Jurnal At-Ta’lim 15(1) di tahun 2015. Pada tahun 2017, penulis terlibat dalam riset ilmiah bertajuk “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat bagi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (Studi Pemanfaatan Buah Salak di Dusun Jeruk Agung, Magelang).” Pada tahun 2020, artikel bertajuk “Pelayanan BPJS Kesehatan: Persepsi Masyarakat Kampung Pengok PJKA Demangan Gondokusuman Yogyakarta” dipublikasikan di Jurnal Welfer: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial, 9 (1). Pada tahun 2022, artikel ilmiahnya bertajuk “Menyekolahkan Anak di Pesantren: Antara Kepentingan Orangtua dan Anak dalam Perspektif Kesejahteraan Sosial” dipublikasi Jurnal Welfare.