Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan idaman setiap pekerja. Perusahaan pun berlomba-lomba untuk mendesain K3 mulai dari melakukan analisa risiko, pengendalian risiko, hingga desain K3 yang adaptif dengan bahaya kerja yang mengancam pekerja. Tidak mudah untuk mendesain SMK3 dan mengimplementasikan model K3 demi menuju zero accident. Meski demikian, upaya yang dilakukan Indonesia Power kiranya layak dijadikan contoh dan inspirasi.

Penilaian risiko yang matang, dipadu dengan pengendalian risiko yang disusun berdasarkan skala prioritas merupakan kunci untuk mendesain Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang handal. Selain itu, faktor kedisiplinan pekerja, komunikasi yang baik, serta kesiap siagaan terhadap bahaya yang mengancam keselamatan merupakan tiga poin kunci membangun SMK3 dapat diimplementasikan dalam upaya menuju zero accident.

Melalui buku ini penulis ingin menegaskan bahwa SMK3 yang tepat akan mengantarkan pada kesehatan dan keselamatan kerja pada karyawan. Implementasi K3 akan efektif apabila melibatkan
partisipasi karyawan mulai dari penyusunan hingga pelaksanaan. Budaya gotong royong merupakan modal sosial dalam optimalisasi penerapan K3. Kesiagaan pekerja dalam penanganan kecelakaan
kerja membutuhkan keterampilan yang dapat ditingkatkan melalui sejumlah kegiatan peningkatan kapasitas.