HAMBARNYA KEKUATAN POLITIK ISLAM INDONESIA Pengalaman Kompetisi Elektoral Partai Politik Islam Selama Era Reformasi

Buku ini memberikan gambaran tentang hambarnya kekuatan politik Islam yang terlembagakan dalam partai politik Islam

Partai Islam di Indonesia: Peta, Problematika, dan Masa Depan

Indonesia merupakan negara Muslim terbesar di dunia sekaligus negara demokrasi terbesar ketiga di dunia jika ditinjau dari jumlah penududuknya setelah India dan Amerika. Asumsi dasarnya adalah, Islam menjadi kekuatan utama di negeri ini, baik di bidang ekonomi, politik, dan berbagai aspek kehidupan. Karena itu, masyarakat umum pasti berasumsi pula, bahwa seharusnya partai Islam di Indonesia mampu menjadi kekuatan utama sekaligus pemenang pada setiap pemilu.

 Pada kenyataannya, itu semua hanyalah mimpi, untuk tidak mengatakan ilusi. Karenanya, munculnya banyak kekuatan Islam politik sebagai tandingan agar Islam menjadi jaya di bidang politik. Namun, kemunculan kekuatan Islam politik tersebut justru dibungkus dengan baju eksrimisme sebagai dampak dari kekalahan Islam politik di jalur politik praktis. Partai-partai Islam yang sekarang memiliki kursi di parlemen pun, perilaku mereka tidak jauh berbeda dengan partai sekulernasionalis lainnya. 

Bahkan, kita hampir tidak bisa membedakan mana partai Islam dan partai non-Islam. Perilaku mereka sama saja. Koruptor pun banyak yang lahir dari partai Islam. Skandal moralitas juga dilakukan aktivis-aktivis dari partai Islam. Kecurangan dalam pemilu juga tidak sedikit dilakukan oleh politisi dari partai Islam. 

Jika politik Islam yang terlembagakan dalam partai Islam pada kenyataannya memang kalah, tetapi sebaliknya kekuatan Islam politik justru sedang menjadi idola semua pihak karena kekuatan politik yang
membutuhkan Islam tidak hanya partai Islam saja tetapi juga partaipartai sekuler. Hanya saja, Islam dibutuhkan sekadar menjadi pendongkrak suara saja. Tidak lebih dari ini. Kehidupan kaum Muslim bahkan elite-elite Islam seringkali mendapatkan perlakuan buruk bahkan diskriminasi dari sesama kaum Muslim. Karenanya, seringkali muncul ungkapan, mayoritas kaum Muslim menjadi minoritas di negeri Muslim terbesar di dunia. Dan itu ada di Indonesia. Miris memang.

 Inilah tantangan besar bagi generasi muda Muslim saat ini dan yang akan datang. Mau diapakan kekuatan partai Islam saat ini? Begini-begini saja menjadi pengekor kekuatan konglomerat? Atau harus diperkuat eksistensinya, namun dengan cara seperti apa?

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1
Daftar Isi 2

Spesifikasi Buku

Cetakan I Agustus 2023 ;  98 hlm, ukuran 14 x 20 cm, kertas isi Bookpaper 57,5 gram, hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.

Harga Buku

Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.

Rp 100.000

Rp 69,700

Tentang Penulis

Dimas Subekti, S.IP., M.I.P.

peneliti di Ahmad Syafi’i Ma’arif School of Thought and Humanity, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Pusat Studi untuk Demokrasi, Pemilu, dan Partai Politik (Pusdeppol). Konsentrasi keilmuanya seputar isu tentang Partai Politik, Pemilihan Umum, Demokrasi, dan Politik Digital. Dia juga menjadi asisten dosen di Program Studi Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan mata kuliah Studi Partai Politik, Studi Demokrasi, Tata Kelola Pemilu, Proses Legislasi Dan Penelitian Kualitatif. Pendidikan sarjana dan masternya ditamatkan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dalam Program Studi Ilmu Pemerintahan Dan Magister Ilmu Pemerintahan.