FILSAFAT DAKWAH Merajut Dakwah Berbasis Kebutuhan

Buku ini memberikan pilihan-pilihan tepat konsep dakwah yang relevan dengan kondisi mad’unya. Berkaitan dengan hal tersebut karya kecil ini dapat dijadikan dasar melahirkan panduan konsep dakwah yang dapat dikemas sesuai dengan kondisi yang berkembang.

Filsafat dan Ilmu

Filsafat dan Ilmu pada dasarnya merupakan hasil upaya manusia dalam merespon keberadaan yang ada, baik alam (kosmologi), manusia (antropologi) maupun Tuhan (teologi). Bagaimana hakekat alam, bagaimana hakekat manusia dan bagaimana hakekat Tuhan? kesemuanya dielaborasi dalam bahasa pemikiran relatif para filosof yang dikemas melalui konsep metafisik tentang teori eksistensi “yang ada“ sehingga ditemukan arti atau definisi hakikinya berdasarkan pengembaraan pikiran manusia. Melalui akal manusia muncullah kebenaran relatif tentang kosmologi, antropologi dan teologi termasuk juga hubungan ketiganya yang merupakan masalah terpenting bagi kehidupan umat manusia. Dengan pemikiran yang sedemikian rupa pada akhirnya manusia memperoleh pedoman yang bersifat sementara sesuai dengan subtansi kebenaran tersebut sebagai hasil kerja filsafat. Jadi filsafat menghasilkan pemikiran relatif dan spekulatif tentang yang ada, artinya kebenaran yang diperoleh belum final, melainkan harus dilanjutkan dengan pembuktian empirik dalam dunia nyata melalui aksi penelitian menuju lahirnya konsep dan teori secara kongkrit. Hal inilah yang melahirkan pengetahuan (knowledge) yang kemudian disistematikan menjadi sebuah kegiatan ilmiyah menjadi ilmu
pengetahuan (science). Jadi ilmu pengetahuan merupakan follow up dari kegiatan kerja filsafat melalui kalkulasi penyelidikan faktual secara terbuka dan apa adanya (Barbie, 1960).

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa filsafat pada dasarnya adalah induk ilmu, sedangkan ilmu merupakan pengembangan hasil berpikir filosofik. Oleh karena itu antara filsafat dan ilmu pengetahuan terdapat keterikatan yang sangat signifikan dalam pemaknaan hasil keduanya untuk menunjang lahirnya pemikiran implementatif dan aplikatif dalam kegiatan pengembangan kerja ilmiyah. Maka dari itu antara filsafat dan ilmu pengetahuan saling menunjang dalam teori dan praktek.
Hasil-hasil filsafat tidak dapat dipahami tanpa ditelusuri melalui kegiatan ilmu dalam proses penelitian sehingga dapat dijabarkan dalam kehidupan umat manusia, begitu pula sebaliknya hasil kerja
ilmu yang diangkat dari hasil penelitian dalam bentuk konsep atau teori pada akhirnya memerlukan adanya bantuan kerangka berpikir filosofik untuk diterjemahkan pada ranah pemikiran hakiki. Dalam hal inilah lahir paduan antara filsafat dan ilmu untuk saling memberikan langkah epistimologik mengatasi
persoalan yang belum terjawab bagi pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dalam semua disiplin ilmu, kealaman (natural), kemasyarakatan (social) dan keadaban (humanity/humaniora).
Lebih jauh dari pada itu integrasi filsafat dan ilmu pada akhirnya memunculkan kerangka ilmiyah yang lebih komprehensif dalam pemahaman dan penerapan ilmu kealaman, ilmu kemasyarakatan dan ilmu keadaban. Dalam hal ini lahir filsafat ilmu kealaman, filsafat ilmu kemasyarakatan dan filsafat
ilmu keadaban yang mempertanyakan bagaimana hakekatnya ilmu tersebut, termasuk masalah agama yang sebagian ahli beranggapan sebagai bagian dari ilmu keadaban (Humanity/yakni
Islam dalam katagori ilmu perenial di samping juga ilmu rasional. Katagori ilmu perenial meliputi ilmu-ilmu ushuluddin, syariah, tarbiyah dan dakwah yang memerlukan pendalaman subtansi keilmuannya sehingga dapat dipahami secara mendalam hakekat ilmu keislaman di atas, seperti dakwah sebagai ilmu manakala ingin dipahami subtansinya akan melahirkan apa yang dimaksud dengan filsafat dakwah.

Filsafat Dakwah lahir sebagai jawaban atas pertanyaan bagaimana seharusnya berdakwah atau menyampaikan pesanpesan agama Islam terhadap mad’unya sehingga mad’u sebagai subyek Dakwah berkembang dalam arti kata memiliki kemajuan yang signifikan selaras dengan perkembangan zaman yang begitu cepat sehingga mad’u sebagai subyek dakwah pada akhinya berubah sebagai pelaku dakwah yang berfungsi melakukan perubahan (transformasi) dan penyampai pesan (informasi)
dalam katagori sebagai Da’i. Sebab Da’i pada dasarnya sebagai individu yang memilki kemampuan melakukan kemajuan baik dalam arti berpikir, bertindak maupun dalam amaliyah keagamaan
lain yang bernuansa ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah.

Buku ini diharapkan akan memunculkan pemahaman yang komprehensif berkaitan dengan persoalan bagaimana seharusnya berdakwah sesuai dengan kebutuhan lapangan dakwah dari seluruh aspek kehidupan umat manusia. Pada akhirnya tulisan ini juga mampu memberikan pilihan-pilihan tepat konsep dakwah yang relevan dengan kondisi mad’unya. Berkaitan dengan hal tersebut karya kecil ini dapat dijadikan dasar melahirkan panduan konsep dakwah yang dapat dikemas sesuai dengan kondisi yang berkembang.

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1
Daftar Isi 2

Spesifikasi Buku

Cetakan I, Desember 2024;  92 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi Bookpaper hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.

Harga Buku

Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.

Rp 150.000

Rp 80,800

Tentang Penulis

Prof. Dr. H. M. Bahri Ghazali, M.A.

guru besar Studi Agama-Agama di UIN Raden Intan Lampung, sebelumnya menjadi guru besar dan dekan Fak. Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang sejak 1 Agustus 2012 mutasi memberikan kuliah tetap di Program S1, S2 dan S3 UIN Raden Intan Lampung hingga sekarang dalam mata kuliah Kesehatan Mental (S1), Konseling Lintas Agama dan Budaya (S1), Prencanaan Kebijakan Sosial (S2) Filsafat Ilmu Dakwah (S3) dan Perkembangan Dakwah Masyarakat Pluralis (S3). Penulis juga aktif meneliti, menulis buku kurang lebih 20 buku seputar studi agama, filsafat dan Dakwah serta lingkungan Hidup. Memasuki usianya yang ke 68 tahun mengabdikan diri mengelola manajemen masjid, TPA dan majlis taklim pada masjid pribadinya untuk pemberdayaan umat.

Dr. Faizal, S. Ag., M. Ag

Tenaga Pendidik (Dosen) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung sejak tahun 1996 hingga sekarang. Selain sebagai tenaga pendidik di Program S-1 yang mengaajar Mata Kuliah Dasar-Dasar Pengembangan Masyarakat Islam, Kepemimpinan dan Filsafat Dakwah, juga mengajar Mata Kuliah Filsafat Ilmu pada Program pada Program Strata dua (S-2) dan Mata Kuliah Filsafat Ilmu Dakwah pada Program Strata Tiga (S-3) Program Pascasarjana Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. Penulis juga aktif meneliti dalam bidang pemberdayaan masyarakat.