Evaluasi Kehutanan Sosial Tantangan Generasi 3
Buku Referensi yang layak dibaca semua kalangan untuk mewujudkan hutan akan kembali menghijau, lingkungan hidup menjadi baik, sumber air pulih kembali, dan kesejahteraan masyarakat pasti meningkat.

Bagaimana Kehutanan Sosial saat ini?
Kehutanan Sosial atau Perhutanan Sosial, akhir akhir ini oleh pemerintah sering disingkat dengan istilah “hutan sosial”. Sebutan hutan sosial di sini dapat dimaknai hanya sebagai sebutan untuk lebih terasa mudah diucapkan dan lebih bersahabat dengan upaya menjadikan konsep dan program Perhutanan Sosial sebagai sebuah gerakan sosial yang masif dan merata di seluruh Indonesia.
Kehutanan Sosial atau Perhutanan Sosial telah dipraktekkan sejak tahun 1972 di pulau Jawa sampai dengan sekarang menyebar di seluruh Indonesia. Tentu saja pelaksanaan kehutanan sosial di tingkat lapangnya dapat berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lainnya di seluruh Indonesia. Dalam prakteknya kehutanan sosial telah melewati tahapan kehutanan sosial generasi 1, generasi 2, dan generasi 3. Masing-masing generasi kehutanan sosial pasti memiliki kriteria khusus, nuansa politis khusus, ragam kebijakan yang berbeda, dan semangat pembelaan kepada masyarakat miskin yang berbeda juga.
Kehutanan sosial harus dilihat dan dibaca berdasarkan sederetan teori yang relevan dan di evaluasi melalui data-data yang terukur. Data data terukur yang bersifat kualitatif dan kuantitatif sangat layak dibaca dalam keadilan, pemerataan, dan kesejahteraan masyarakat peserta kehutanan sosial. Intervensi program kehutanan sosial yang dibiayai pemerintah harus dievaluasi untuk memastikan apakah sasaran kehutanan sosial tercapai atau tidak, apa masalahnya dan bagaimana solusi selanjutnya.
Buku ini berisikan racikan teori dan data data hasil penelitian implementasi program perhutanan sosial. Oleh karena itu banyak informasi teori yang relevan dengan struktur banguan kehutanan sosial, terkait filosofi dasar, problematika pembangunan kehutanan dan masalah sosial ekonomi masyarakat sekitar hutan, skenario pendanaan pendukung perhutanan sosial, tata kelola kelembagaan masyarakat kehutanan sosial, dan tantangan pelaksanaan kehutanan sosial generasi ke 3. Kontribusi program kehutanan sosial pada perekonomian daerah juga mendapat perhatian dalam buku ini. Kalau serius melaksanakan program kehutanan sosial/perhutanan sosial/hutan sosial, maka ada jaminan hutan hutan akan kembali menghijau, lingkungan hidup menjadi baik, sumber air pulih kembali, dan kesejahteraan masyarakat pasti meningkat.
Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!
DAFTAR ISI




Spesifikasi Buku

Cetakan I Desember 2022; 316 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi HVS 75 gram hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.
Harga Buku
Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.
Rp180.000
Rp 163,000
Tentang Penulis

Prof. Dr. Ir. San Afri Awang, M.Sc.
Guru Besar Perhutanan Sosial dan sosiologi Kehutanan dan lingkungan di Fakuktas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Lahir 10 April 1957 di Talangpadang, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung Sudah 28 tahun menjadi dosen di UGM. Pernah menjadi Ketua Departemen Manajemen Hutan, Ketua Pasca Sarjana Fak kehutanan UGM. Ketua Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM. Ketua Umum PERSAKI, Ketua Pusat Kajian Hutan Rakyat. Dipercaya 6 tahun menjadi Birokrat di Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai Staf Ahli Kementrian, kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, dan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan di Kementerian LHK. Saat ini ditunjuk sebagai Penasehat Senior Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.. sebagai seorang akademisi dan juga aktivis lingkungan dan Kehutanan Sosial ia telah banyak melakukan penelitian sosial ekonomi perdesaan dan menulis buku terkait dengan tema tema hutan rakyat, agroforestri, politik dan kebijakan kebutanap, kebutanan. sostal, yang sampai saat ini banyak menjah pedoman dalam kegiatan belajar mengust de perguruan tinggi, maupun sebagai referensi dalam pengambilan kebijakan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan

Prof. Dr. Ir. San Afri Awang, M.Sc.
Pada tahun 2000-2001 terlibat dalam Proyek ‘Pengelolaan Habitat Suku Anak Dalam di Taman Nasional Bukit Duabelas, Jambi, kerjasama LSM WARSI Jambi dan Norwegian Rain Forest (NRF) sebagai asisten pengelolaan hutan. Sejak tahun 2001 mulai berkiprah sebagai peneliti di Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan, sampai 2011 di Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli dan sejak 2012 sampai saat ini bertugas di Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Agroforestry (BPPTA) Ciamis dengan kepakaran Sosiologi Ekonomi. Pada rentang waktu mulai Februari 2008 April 2009 menjadi Fasilitator PRA (Participatory Rural Appraisal) dan Peneliti Pendamping pada Proyek ITTO ‘Restoring The Ecosystem Functions of Lake Toba Catchment Area Through Community Development and Local Capacity Building for Forest and Land Rehabilitation kerjasama ITTO dengan Puslitbang Konservasi dan Rehabilitasi. Badan Litbang Kehutanan.