EKOLINGUISTIK Kesaguan, Flora dan Fauna dalam Bahasa Irires
Buku ini hadir untuk mengeksplor, mengali serta menganalisis betapa pentingnya lingkungan hidup saling terintegrasi satu sama lain.
MEMAHAMI EKOLINGUISTIK DALAM SAGU ?
Buku bahan ajar Ekolinguistik ini dinarasikan untuk mengenal lingkungan alam, baik biotik (makhluk hidup) maupun abiotik (benda mati) yang dieksplor dari pengalaman empirik dan rasional untuk memperkaya pengetahuan mahasiswa. Narasi tentang ekologi dan ekosistem flora dan fauna yang dijumpai pada setiap etitas suku bangsa yang mendiami alam semesta ini. Secara esensinya bahwa urain tentang fenomena-fenomena pengetahuan yang hidup dan berkembang disekitar masyarakat. Buku bahan ajar ekolinguistik ini memuat tentang masyarakat Irires yang mendiami Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya. Tentunya bahasa sebagai instrumen paling penting dalam kehidupan manusia untuk mengungkapkan pengetahuan yang tersimpan dibenak setiap manusia.
Buku bahan ajar ekolinguistik mengeksplor, mengali serta menganalisis betapa pentingnya lingkungan hidup saling terintegrasi satu sama lain. Sagu hidup tanpa Irigasi dan pupuk, hidup secara alami, hidup untuk menghidupkan yang lain, bukan saling melenyapkan. Dimana pohon sagu tumbuh dan berkembang beriringan dengan flora dan fauna. Flora dan fauna ada yang hanya menumpang hidup, tetapi adapula yang mengantungkan hidup secara penuh pada sagu. Sagu sebagai pohon kehidupan, lagi pula sumber energi bagi kehidupan fauna termasuk pula manusia. Begitu banyak sumberdaya
alam yang sangat potensial dimanfaatkan secara arif dan bijaksana demi keberlangsungan hidup manusia.
Buku bahan ajar ekolinguistik mengulas juga tentang pandangan, teosentris, antroposentris, biosentris, ekosentris ,dan etnosentris yang hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat. Narasi yang diuraikan pada buku bahan ajar ekolinguistik, lebih banyak mengulas makna dan nilai budaya yang hidup dan berkembang ditengah masyarakat, yang memiliki pengetahuan yang bertalian dengan lingkungan hidup dengan cara mengolah sagu menggunakan peralatan yang sederhana, agar mata rantai sosiokultur tidak hilang terutama leksikon yang berkaitan langsung dengan sagu. Buku ajar ekolinguistik belum mengkafer secara holistik dan komprehensif nilai-nila budaya dan ideologi yang hidup dan berkembang di tengah masyarakat.
Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!
DAFTAR ISI


Spesifikasi Buku

Cetakan I Juni 2023 ; 104 hlm, ukuran 14 x 20 cm, kertas isi Bookpaper 57,5 gram, hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.
Harga Buku
Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.
Rp 250.000
Rp 71,300
Tentang Penulis
