DIGITAL CITIZENSHIP DALAM SITUASI PANDEMI Partisipasi Daring, Solidaritas dan Ekuitas

Dalam buku ini, pembaca akan dibawa melalui pengenalan
konsep-konsep sekaligus penggalian tentang tema besar digital
citizenship di masa pandemi,

BUNGA TIDUR

Dalam era digital yang semakin maju, penting bagi kita sebagai warga negara digital untuk memahami dan mengaplikasikan konsep-konsep yang terkait dengan digital citizenship. Namun, situasi pandemi Covid-19 yang sedang terjadi di seluruh dunia memberikan tantangan baru dalam melaksanakan digital citizenship. Kita dihadapkan pada realitas bahwa kehidupan kita terus berlanjut di dunia maya, dan ketergantungan pada teknologi dan internet semakin meningkat. Buku yang mengangkat judul “Digital Citizenship dalam Situasi Pandemi: Partisipasi Daring, Solidaritas dan Ekuitas” ini mencoba melihat konsep digital citizenship dari tiga dimensi keterlibatan online dalam masyarakat: peluang ekonomi, partisipasi politik, dan partisipasi dalam teknologi komunikasi saat ini.

Kewarganegaraan yang demokratis diperlukan untuk melihat posisi warga negara yang tidak sebatas geografi dan kewajiban pribadi, namun juga harus dilihat sebagai praktik yang partisipatif dan kontributif terhadap kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Dalam implementasinya,diperlukan keterampilan, taktik, dan posisi yang memungkinkan representasi dan interpretasi gagasan menggunakan berbagai bentuk yang difasilitasi oleh instrumen digital.

Digital citizenship dapat membantu mendorong penggunaan teknologi secara positif dan bertanggung jawab. Dalam situasi pandemi, teknologi digital menjadi sarana penting untuk mengakses informasi, berkomunikasi dengan orang lain, dan menjaga produktivitas di tempat kerja atau belajar. Digital citizenship membantu memastikan bahwa orang menggunakan teknologi untuk kepentingan yang positif dan mampu menjawab tantangan aktual yang dihadapi saat pandemi Covid-19.

Konsep kewarganegaraan dalam konteks digital harus dipandang dari sudut pandang sosiokultural multidimensi berdasar pada perkembangan moral dan identitas kewarganeraan yang sangat dinamis dalam interaksi di ruang digital. Selain itu, bentuk adaptasi partisipasi secara penuh dalam ruang digital diperlukan terutama dalam situasi krisis seperti pandemi Covid-19, dengan ditunjang pula dengan adanya solidaritas sosial dan kemahiran dalam membaca peluang ekonomi.

Namun pada kenyataannya, ada kesenjangan dalam akses teknologi antara minoritas dan orang miskin, dan kesenjangan digital ini tidak akan segera hilang. Dalam hal kebijakan publik, penting untuk menyoroti pentingnya mengatasi kesenjangan tersebut guna mencapai partisipasi penuh dan kewarganegaraan di abad kedua puluh satu. Di mata media, kewarganegaraan digital sangat penting sebagai bagian dari keterlibatan politik dan sosial untuk mengatasi keterasingan sosial, yang tampaknya menjadi salah satu prosedur pandemi, dan media memanfaatkannya untuk
menggalang solidaritas.

Buku ini membahas tentang bagaimana pandemi COVID-19 telah mempengaruhi cara kita hidup dan berinteraksi secara online. Sebagai warga digital, kita harus memahami tanggung jawab dan hak-hak kita dalam menggunakan teknologi untuk menjaga partisipasi daring, solidaritas, dan ekuitas di tengah situasi yang sulit ini.

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1
Daftar Isi 2

Spesifikasi Buku

Cetakan I April 2023;  270 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi HVS 75 gram hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.

Harga Buku

Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.

Rp 180.000

Rp 146,600

Tentang Penulis

Dr. Ane Permatasari, M.A, dkk

Ia menyelesaikan pendidikan S1 nya pada tahun 1994 yang ditempuhnya di Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada. Selanjutnya melanjutkan studinya dengan beasiswa URGE di Program Studi Ilmu Politik Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada dan menyelesaikannya pada tahun 2010. Pendidikan S3 ditempuh di Program Studi Politik Islam Program Doktor Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan lulus pada tahun 2018. Dia menjadi dosen tetap di Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sejak tahun 1996 sampai sekarang.