Dedak Padi (Rice Bran): Potensi, Proses Pengolahan, dan Analisis Nilai Tambah Produk sebagai Bahan Baku Bioaktif dan Bioaditif

Samudrabiru – Kebutuhan manusia terhadap produk-produk kimia untuk keperluan pangan dan non pangan tidak pernah berhenti. Bahan-bahan kimia untuk berbagai kebutuhan umumnya dibuat dari minyak bumi. Adapun saat ini ketersediaan minyak bumi Indonesia terbatas. Oleh karena itu perlu alternatif produk dengan bersumber dari bahan terbarukan, ramah lingkungan dan biodegradabel. Perkembangan pemanfaatan produk berbasis nabati (Bio-based) berjalan cepat, hal ini didukung dengan kesadaran terhadap produk ramah lingkungan, mudah terdegradasi, dan terbarukan, sesuai dengan konsep Green Chemistry. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mensubstitusi bahan baku minyak bumi yang banyak dipakai dalam berbagai pengolahan produk biobase oil dan aditif untuk berbagai macam keperluan, seperti produk-produk non pangan, seperti biodiesel, bioplastik, biobase-kemasan pangan, biolubrikan, biogrease dan sebagainya.

 

Saat ini beberapa bahan nabati yang sudah digunakan sebagai bahan baku chemical dengan melalui modifikasi kimia, di antaranya adalah minyak kelapa sawit, minyak kelapa, minyak jarak, minyak kedelai.

Salah satu sumber minyak nabati potensial adalah dedak padi, yaitu merupakan hasil samping penggilingan padi. Ketersediaan padi Indonesia tahun 2015 adalah 75.39 juta ton dan mengalami peningkatan sebesar 6.42% dari tahun 2015, dan selama 10 tahun dari 2010 mengalami peningkatan sebesar 13.43% (Kementan, 2015), hal ini menunjukkan besarnya potensi peningkatan ketersediaan padi Indonesia.

Saat ini banyak dikembangkan produk-produk ramah lingkungan dan terbarukan hampir dalam semua keperluan hidup manusia, baik pangan maupun non pangan. Pada dasarnya barang-barang yang digunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari merupakan turunan dari senyawa kimia. Sebagai contoh untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan, bahan bakar transportasi, bahan pangan, kosmetik, kemasan, sabun, pelumas dan sebagainya. Sebagian besar produk kimia merupakan olahan minyak bumi atau petrokimia, sedangkan ketersediaannya semakin lama semakin menipis. Sebagai upaya mengatasi langkanya ketersediaan sumber minyak bumi, perlu dikembangkan bahan kimia sebagai pensubstitusinya yang bersumber dari bahan nabati. Hal ini, selain dapat mengurangi penggunaan minyak bumi diharapkan produk kimia hasil olahan bahan nabati ini bersifat terbarukan dan menerapkan prinsip green chemistry.

Permasalahan lain yang muncul adalah adanya pendapat bahwa selama ini pemanfaatan sumber bahan baku nabati untuk keperluan pembuatan bahan oleokimia masih kontroversi dengan pemanfaatannya sebagai produk pangan, seperti penggunaan minyak kelapa sawit, minyak kedelai, minyak jagung dan sebagainya. Salah satu sumber alam potensial yang dapat digunakan sebagai bahan baku produk kimia terbarukan dan ramah lingkungan adalah Dedak Padi, yaitu hasil samping penggilingan padi.

Kajian mengenai minyak dedak padi, modifikasi secara kimia dan aplikasi telah dilakukan pada skala laboratorium, seperti sebagai bahan aditif inhibitor korosi pada permukaan logam, formula pelumas dan biofuel. Penelitian lain yang telah dilakukan adalah adalah proses ekstraksi dan pemurnian minyak dari dedak padi untuk digunakan sebagai minyak goreng, base oil pelumas, bahan baku biodiesel, dan sebagainya.

 

Buku ini merupakan bagian dari hibah Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT) yang didanai oleh Kemenristekdikti Tahun 2018 dengan Judul Penelitian “Pengolahan Terpadu Diversifikasi Minyak dan Defatted Dedak Padi (Rice Bran) menjadi Produk Bernilai Tambah”. Adapun sistematika buku berjudul Dedak Padi (Rice Bran): Potensi, Proses Pengolahan, dan Analisis Nilai Tambah Produk sebagai Bahan Baku Bioaktif dan Bioaditif.

Judul Buku : Dedak Padi (Rice Bran): Potensi, Proses Pengolahan, dan Analisis Nilai Tambah Produk sebagai Bahan Baku Bioaktif dan Bioaditif

Penulis : Ratri Ariatmi Nugrahani, Nurul Hidayati Fithriyah, Tri Yuni Hendrawati, dan Nelfiyanti

Penerbit : Samudra Biru

Cetakan : I November 2018

Dimensi : x + 48 hlm. ; 16 x 24 cm.

Harga : Rp