Akal adalah nikmat yang besar pengaruhnya setelah nikmat iman, sehingga ada keharusan menggunakan akal untuk bertafakkur, dalam rangka untuk mengenal Allah, seperti terdapat pada firman Allah SWT

Artinya: dan Allah menimpakan adzab kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya (QS. Yûnus /10:100). 

Seseorang berakal sehat dapat mengambil manfaat dari nasihat dan petunjuk Al-Quran. Adapun hakikat menggunakan akal untuk mempelajari ilmu, yaitu ilmu yang dapat memberi manfaat untuk kebaikan Agama, termasuk di dalamnya adalah ilmu-ilmu yang merupakan sarana untuk mencapai tujuan tersebut, seperti terdapat pada firman Allah SWT.

Menurut Nasoetion, A.H., 1999, Pengetahuan (Knowledge) yang muncul atas dasar rasa keingintahuan saja, belum termasuk ke dalam Ilmu Pengetahuan (Sains). Setelah suatu pengetahuan ditemukan oleh penemu, tetapi berhenti sampai disitu saja tanpa ada upaya untuk mencari tahu mengapa hal itu terjadi, maka hal ini belum bisa disebut dengan Ilmu Pengetahuan (Sains). Contoh: Jika ada seorang anak mengalami diare, sejak jaman dahulu sudah ada Pengetahuan bahwa akan sembuh jika diberi makan pisang raja yang dibakar dengan kulitnya, selanjutnya setelah dikaji lebih lanjut di dalam pisang terkandung tannin yang merupakan zat anti bakteri, dan di dalam pisang yang telah dibakar terkandung Zat Karbon yang mempunyai kemampuan sebagai penyerap racun. 

Oleh karena itu Pengetahuan yang telah diperoleh tadi telah mengandung unsur-unsur. Ilmu Pengetahuan. Contoh lain seperti Bawang merah sudah banyak diketahui dapat menurunkan suhu tubuh, yaitu cara tradisional untuk menurunkan demam pada anak, ini yang disebut dengan Pengetahuan dan selanjutnya dengan Ilmu Pengetahuan yang diketahui dari hasil analisis, bahwa di dalam bawang merah salah satunya terkandung senyawa Organosulfur dan mempunyai kemampuan penghambatan infeksi virus (Sharma, 2019)