BIWAKTU
Strategi Peningkatan Kapasitas Tutor Pendidikan Kesetaraan

Pendidikan kesetaraan tidak sama dengan pendidikan formal. Meski demikian, keduanya adalah dua entitas yang saling melengkapi. Pendidikan kesetaraan termasuk dalam pendidikan non formal. Pendidikan non formal bahkan dianggap sebagai pendidikan yang memberikan kesempatan bagi pengejawantahan pendidikan sepanjang usia. Meski demikian, hal ini tidak serta merta membuat pendidikan non formal berjalan ‘baik-baik’ saja. Pendidikan non formal sesungguhnya menghadapi permasalahan. Pada bab ini, beberapa permasalahan urgen dan darurat dipaparkan dalam tiga pembahasan yaitu problematika kesetaraan, urgensi buku, dan metode penulisan buku.

Tutor sebagai pendidik dalam Pendidikan Masyarakat(Dikmas) merupakan sumber daya manusia yang memiliki peran dalam penyelenggaraan pendidikan nasional. Tutor mengabdi melalui program DIKMAS pada pendidikan kesetaraan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Tutor pendidikan kesetaraan merupakan penggerak pendidikan non formal. Eksistensi tutor tidak bisa dipandang sebelah mata.

Buku ini terinspirasi dari kegiatan penulis yang saat ini berkiprah sebagai penilik. Berawal dari menyadari bahwa tutor pendidikan kesetaraan memiliki problem intenal, penulis merasa penting untuk melakukan altenatif bimbingan dan komunikasi pada para tutor. Dalam perjalanan sebagai penilik, penulis menemukan alternatif solusi. BIWAKTU merupakan terobosan yang Nampak sederhana namun bila ditekuni ternyata memberikan dampak yang bermakna. Berbekal optimalisasi berbagai fitur yang ada pada Whats App, penulis berhasil menerapkan BIWAKTU sebagai upaya meningkatkan kapasitas tutor pendidikan kesetaraan. Kelebihan BIWAKTU ada pada aspek kepuasan psikologis, ekonomis, dan kognitif.

Namun demikian, sebagai sebuah strategi komunikasi pendidikan, BIWAKTU tentu memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, pada akhir bab penulis berusaha menutup pembahasan dengan menghadirkan bab khusus, yaitu rekomendasi alternatif pengembangan. Penulis berharap bahwa tulisan ini dapat bermanfaat dan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan kesetaraan.