Mengacu pada konteks keragaman bahasa daerah di Maluku, selain memiliki bahasa daerah sebagai alat komunikasi sehari-hari, masyarakat Maluku juga memiliki bahasa khusus yang dipakai dalam upacara-upacara adat yang dikenal dengan istilah bahasa tana. Bahasa Tana ini sudah berada dalam kondisi terancam punah, tidak dikuasai secara meluas oleh masyarakat pendukungnya karena kendala-kendala dalam masyarakat itu sendiri baik sistem pewarisan ataupun cara membelajarkan kepada generasi muda yang tidak berjalan secara baik serta sistem pemakaiannya yang cenderung dikomunikasikan secara lisan sehingga bentuk tertulisnya nyaris tidak ditemukan sebagai sumber belajar. 

Buku ini disusun untuk menjadi referensi awal yang diharapkan dapat memberikan gambaran dan wawasan secara konseptual maupun teoretis bagi masyarakat Maluku sebagai pemilik bahasa tana. Oleh karena itu, buku ini menyajikan beberapa aspek penting yang terkait dengan fenomena bahasa Tana sebagai bahasa budaya yang ada dalam kehidupan masyarakat Maluku Tengah.

viSebagai fenomena bahasa daerah yang hampir punah, berbagai kebijakan strategis perlu dilakukan sebagai tindak lanjut untuk mempertahankan bahasa tana sebagai aset budaya yang perlu dilestarikan, misalnya melalui penelitian-penelitian pengembangan bahasa tana dan pengintegrasian dalam kurikulum satuan pendidikan, mengingat luasnya pesebaran Bahasa Tana pada negeri-negeri adat di daerah Maluku. 

Buku ini dapat menjadi referensi bagi Pemerintah Daerah Maluku maupun pemerintah kabupaten/kota se Maluku untuk membuat kebijakan terkait upaya pelestarian Bahasa Tana di Maluku. Rampungnya penulisan buku ini tentunya tidak terlepas dari dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ucapan terima kasih.