ARSITEKTUR MASJID DAN MODERASI BERAGAMA Kajian Filosofis dan Kultural tentang Nilai-Nilai Moderasi dalam Arsitektur Islam di Indonesia

buku ini berupaya menunjukkan bahwa bangunan suci tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, melainkan juga sebagai media dakwah, pendidikan, dan dialog antara iman dan kebudayaan.

Arsitektur Masjid

Secara etimologis, kata arsitektur berasal dari bahasa Latin architectura yang berarti seni dan ilmu merancang serta membangun suatu bangunan yang memiliki fungsi dan makna tertentu.

Dalam konteks Islam, arsitektur tidak hanya dimaknai sebagai bentuk fisik bangunan, tetapi juga sebagai manifestasi nilai-nilai spiritual, sosial, dan budaya yang dianut oleh masyarakat Muslim. Oleh karena itu, arsitektur masjid tidak sekadar membahas aspek teknis pembangunan tempat ibadah, tetapi juga mencakup makna simbolik, fungsi sosial, hingga pesan teologis yang terkandung di dalamnya.

Masjid sendiri berasal dari kata sajada–yasjudu–masjidan yang berarti tempat bersujud atau tempat melakukan ibadah kepada Allah SWT. Dengan demikian, arsitektur masjid dapat dipahami sebagai seni dan ilmu merancang bangunan tempat ibadah umat Islam yang tidak hanya memenuhi kebutuhan fungsional sebagai ruang shalat, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai tauhid, kesederhanaan, keterbukaan, serta interaksi harmonis antara manusia, Tuhan, dan lingkungan.

Buku ini lahir dari keprihatinan sekaligus harapan terhadap perkembangan arsitektur masjid di Indonesia, yang kini berada pada persimpangan antara tradisi dan modernitas, antara spiritualitas dan estetika, antara warisan budaya dan tuntutan globalisasi. Dalamkonteks tersebut, penulis mencoba menghadirkan refleksi filosofis dan kultural tentang bagaimana nilai-nilai moderasi beragama dapat dihadirkan, dipahami, dan dihidupkan melalui desain arsitektur masjid.

Moderasi beragama bukan hanya konsep sosial atau politik, tetapi juga nilai estetik dan spiritual yang dapat diwujudkan dalam ruang dan bentuk. Melalui studi terhadap arsitektur masjid tradisional seperti
Masjid Agung Keraton Surakarta dan arsitektur kontemporer seperti Masjid Sheikh Zayed Surakarta, buku ini berupaya menunjukkan bahwa bangunan suci tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, melainkan juga sebagai media dakwah, pendidikan, dan dialog antara iman dan kebudayaan.

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1
Daftar Isi 2
Previous
Next

Spesifikasi Buku

Cetakan I, November 2025;  120 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi Bookpaper hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.

Harga Buku

Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.

Rp 100.000

Rp 91,300

Tentang Penulis

Dr. Jiyanto, S.Pd.I., M.Pd.I.

Dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Ia menyelesaikan pendidikan Sarjana (S1) di Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) IAIN Surakarta pada tahun 2012, yang kini telah bertransformasi menjadi UIN Raden Mas Said Surakarta. Gelar Magister Pendidikan Islam (S2) diperolehnya dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2015. Ia meraih gelar Doktor (S3) dalam bidang Pendidikan Agama Islam dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Harmilyanti Sulistyani, S.T., M.Sc., Ph.D.

dosen Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta sejak tahun 2003. Harmilyanti memperoleh kesempatan belajar arsitektur (S.T.) dari Universitas Sebelas Maret tahun 2000, (M.Sc.) dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 2010, dan (Ph.D) dari Vrije Universiteit Amsterdam 2022. Kegiatan penelitiannya fokus untuk mendukung upaya konservasi dan cultural heritage sehingga dapat berkontribusi untuk Sustainable Development Goals khususnya SDG 11 Sustainable Cities and Communities dan SDG 17-Partnershipfor The Goals.