ANATOMI REGOLIT ULTRAMAFIK PALAKKA - LASITAE

Buku ini menjelaskan secara detail komposisi kimia untuk alternatif pemahaman batuan ultramafik, tanah laterit dan regolith yang merujuk pada studi kasus di Palakka dan Lasitae.

Mengenal Regolith

Luasnya sebaran ultramafik menjadi argumen para peneliti untuk memasukkan secara khusus ke dalam provinsi geologi regional bagian lengan Tenggara Pulau Sulawesi. Umumnya memberi banyak pilihan lokasi bagi para peneliti untuk memulai penjelasan penempatan batuan kerak samudera yang dapat dimulai dari wilayah administrasi Sulawesi Selatan kemudian ke Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah. Oleh karena itu tim penulis mengawali pilihan lokasi dengan mengambil luas sebaran sangat kecil, yaitu : batuan ultramafik yang menyusun dua morfologi perbukitan pararel di Bulu Palakka (417 m dpl) dan Bulu Lasitae (341 m dpl). Bagaikan dongeng geologi yang bercerita tentang utusan ‘ratu’ kerak samudera adalah ultramafik yang menyusup diantara berbagai formasi batuan. Meskipun singkapan ultramafik sebagai basement rock yang kokoh namun dia identik dengan potensi sumberdaya mineral residu laterit. Oleh karena itu tim penulis menyoroti alasan residunya untuk sedikit mengorek bagaimana mengetahui regolit berbeda protolit.

Secara kasat mata memandang kedua morfologi ini bisa mengecoh karena seakan menampilkan susunan batuan yang berbeda. Sedikit alasan karena bentuk puncak permukaan morfologi Palakka merupakan rangkaian perbukitan memanjang yang ditumbuhi banyak vegetasi. Begitu pula permukaan morfologi Lasitae mirip perbukitan tumpul sedikit memanjang namun kurang vegetasi. Letak keduanya berdampingan rapat memungkinkan munculnya analisis cepat bahwa awalnya merupakan kesatuan topografi perbukitan kemudian ada proses geologi atau struktur geologi yang menjadi pemisah. Tapi menggunakan analisis lapangan untuk pengamatan keseluruhan morfologinya ke arah baratlaut dari pedataran sawah, mulai menimbulkan kesimpulan bahwa ada kesamaan batuan penyusun berbeda morfogenesa. Secara geografis terletak antara 119°37’00”–119°38’15”; Bujur Timur dan 04°25’00”–04°26’30” Lintang Selatan. Kesampaian lokasinya tidaklah sulit karena banyak lintasan geologi di sekitar kedua morfologi dan secara administrasi masuk dalam wilayah Desa Palakka Kecamatan Barru Kabupaten Barru Sulawesi Selatan.

Nama Palakka dan Lasitae sudah tak asing bagi dosen dan mahasiswa khususnya Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin dan umumnya perguruan tinggi yang memiliki program studi teknik geologi atau ilmu kebumian. Karena merupakan menu utama pembelajaran proses geologi endogen dan eksogen. Beberapa peneliti yang fokus Basement Rock Geologi Sulawesi menjadikan tempat singgah untuk menyelisik kehadiran ultramafik yang ‘dikepung’ oleh intrusi dasit, diorit, granodiorit, basal, batugamping Formasi Tonasa, sekis klorit, batupasir Formasi Mallawa dan sona alterasi mineralisasi. Pemetaan geologi pertama kali dilakukan oleh Rab Sukamto kemudian menyimpulkan batuan ultramafik Pra Tersier sebagai basement rock Sulawesi (Sukamto,1981) masuk dalam Provinsi Geologi Sulawesi Timur (Sukamto,1975; Katili ,1978; Hamilton,1979; Rangin, et al (1990) dalam ; Surono,Bachri (2001), disebut : East Sulawesi Ophiolit (ESO) oleh Monnier, dkk (1995); Bergman, dkk (1996); Parkinson (1998); Ade Kadarusman, dkk (2004); Adi Maulana, dkk (2014); Asri jaya, dkk (2017). Untuk lebih lengkapnya silahkan bisa baca buku ANATOMI REGOLIT ULTRAMAFIK PALAKKA – LASITAE!

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1
Daftar Isi 2

Spesifikasi Buku

Cetakan I, Maret 2024;  144 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi Bookpaper hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.

Harga Buku

Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.

Rp 150.000

Rp 100,100

Tentang Penulis

Prof. Dr. Adi Tonggiroh, S.T., M.T., IPM.

menamatkan Sarjana Teknik Geologi pada Jurusan Teknik Geologi, Universitas Hasanuddin (UNHAS) tahun 1993. Sejak Tahun 1994– 1998 melakukan penelitian sumberdaya mineral logam di seluruh Provinsi di Indonesia dengan sponsor pemerintah daerah dan beberapa perusahaan asing. Melanjutkan pendidikan Magister
Eksplorasi Sumberdaya Mineral Institut Teknologi Bandung (ITB) tamat tahun 2000, dan pada tahun yang sama menjadi dosen tetap di Departemen Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Melanjutkan Program Doktor bidang Kimia Anorganik Fakultas MIPA UNHAS dan Program Sandwich Dikti di Griffith University Brisbane Australia. Tamat tahun 2011. Melanjutkan Program Post Doctoral di Akita University Japan, Tahun 2016. Meraih Guru Besar bidang Geokimia Mineral di Departemen Teknik geologi Fakultas Teknik UNHAS, Tahun 2023. Sampai saat ini menjadi Kepala Laboratorium Kimia Teknik Fakultas Teknik UNHAS dan aktif melakukan penelitian geologi.

Dr. Ir. Muhardi Mustafa, M.T.

Pendidikan S1 di Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Veteran Republik Indonesia, tamat tahun 1991. Tahun 2012 melanjutkan pendidikan S2 di Prodi Magister Teknik Geologi Universitas Hasanuddin bidang Geokimia Lingkungan Pertambangan. Melanjutkan Program Doktor Ilmu Kebumian dan Lingkungan di Program Pasca Sarjana
Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Tamat 2023 dengan predikat Cum Laude. Memulai karir sebagai Pegawai Negeri Sipil Dinas Pertambangan Konawe Tahun 1997, Kasi Pengawasan Tata Cara Pertambangan (1999), Kasi Inventarisasi SDA Dinas Pertambangan (2001), Kasubdit Pertambangan Umum (2006), Kabid Minerba dan Panas Bumi (2008), Kadis Pertambangan dan Energi (2009). Kepala Badan Lingkungan Hidup Konawe Utara (2011), Kadis Pertambangan dan Energi Konawe Utara (2013), Kadis Transmigrasi dan Tenaga Kerja (2016), Kadis Perindustrian dan Perdagangan (2017). Asisten Pemerintah Daerah Konawe Utara Tahun 2020. Sejak Tahun 2023, Dosen Tetap di Fakultas Teknik Pertambangan FMIPA Universitas Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara.

Baso Rezki Maulana, S.T., M.T.

Pendidikan S1 diselesaikan pada Program Studi Teknik Geologi tahun 2014 dan dilanjutkan pendidikan S2 pada Program Studi Magister Geologi, Universitas Hasanuddin bidang Geomorfologi dan Sedimen Permukaan tahun 2018. Sejak tahun 2021 mengajar sebagai dosen di Departemen Teknik Geologi Universitas Hasanuddin, Makassar. Penulis aktif dalam berbagai kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat khususnya di bidang Sistem Informasi Geografis, Petrologi, dan Struktur Geologi.