INOVASI AKAR RUMPUT UNTUK DESA BERKELANJUTAN UMKM, Moderasi Beragama, dan Penguatan Literasi

Buku ini menawarkan cara pandang yang optimis sekaligus realistis. Inovasi di sini bukan sekadar konsep, tetapi praktik yang bisa dirasakan dampaknya.

Inovasi Desa Berkelanjutan

Buku ini lahir dari kesadaran bahwa desa bukan sekadar ruang tinggal, melainkan pusat kehidupan sosial, ekonomi, dan kebudayaan yang terus bergerak. Dalam dinamika itu, perubahan tidak selalu menunggu kebijakan besar atau teknologi mahal. Justru, banyak lompatan penting bermula dari inisiatif kecil yang tepat sasaran, dikerjakan bersama, dan berpijak pada kebutuhan nyata masyarakat.
Redaksi memandang bahwa tema besar buku ini—inovasi akar rumput—menawarkan cara pandang yang optimis sekaligus realistis. Inovasi di sini bukan sekadar konsep, tetapi praktik yang bisa dirasakan dampaknya: memperbaiki tata kelola usaha, menambah akses pasar, memperkuat kepercayaan konsumen, serta memperluas kesempatan ekonomi keluarga. Dengan kata lain, inovasi menjadi bahasa kerja yang dekat dengan keseharian pelaku desa.
Arus pertama yang menonjol dalam buku ini adalah penguatan UMKM. Berbagai bab menunjukkan pentingnya legalitas, NIB, pemanfaatan Google Maps, hingga pemasaran digital sebagai pintu masuk bagi usaha kecil untuk tumbuh lebih tertib dan lebih terlihat. Pada titik ini, digitalisasi diposisikan bukan sekadar tren, melainkan strategi rasional berbiaya terjangkau yang membuka peluang pasar lebih luas.
Perjalanan UMKM dalam buku ini juga menyentuh sisi yang kerap menentukan keberlanjutan usaha: kepercayaan pasar. Penguatan branding dan sertifikasi halal diletakkan sebagai fondasi yang membuat produk bukan hanya laku, tetapi juga diakui kualitas dan integritasnya. Redaksi melihat urutan gagasan ini membentuk jalur yang logis: dari legalitas, menuju visibilitas digital, lalu bertumbuh menjadi daya saing.
Arus kedua adalah moderasi beragama dan harmoni sosial. Dalam masyarakat yang beragam, pembangunan akan lebih kokoh jika ditopang oleh etika saling menghargai, tradisi gotong royong, dan budaya dialog. Bab-bab bertema kerukunan dan akulturasi budaya di buku ini menjadi pengingat bahwa stabilitas sosial adalah modal paling dasar agar program ekonomi serta pendidikan dapat berjalan tanpa friksi yang melemahkan energi komunitas.
Arus ketiga adalah penguatan literasi, termasuk literasi keagamaan dan literasi budaya. Revitalisasi aksara Pegon misalnya, memperlihatkan upaya menjaga tradisi keilmuan yang membentuk identitas dan kesinambungan nilai. Redaksi menilai narasi ini penting karena keberlanjutan desa tidak hanya dibangun melalui infrastruktur fisik, tetapi juga melalui perawatan pengetahuan, karakter, dan rasa memiliki atas warisan intelektual.
Buku ini juga menghadirkan contoh inovasi berbasis potensi lokal serta intervensi sederhana dengan dampak nyata. Pengolahan bahan yang selama ini kurang diperhatikan menjadi pangan inovatif, atau langkah praktis untuk meningkatkan keselamatan ruang publik, menunjukkan bahwa perubahan bisa hadir dari kemampuan membaca masalah kecil yang sering luput dari perhatian. Perspektif semacam ini memperkaya makna “maju” di tingkat desa: efisien, adaptif, dan tetap berpihak pada kebutuhan warga.

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1
Daftar Isi 2
Daftar Isi 3
Previous
Next

Spesifikasi Buku

Cetakan I, Desember 2025;  152 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi HVS hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.

Harga Buku

Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.

Rp 110.000

Rp 103,200

Tentang Penulis

Dr. H. Masrul Anam, Lc.M.A., dkk