PAKET TEKNOLOGI BUDIDAYA SINGKONG Mikoriza-Keratan-Nano TKKS
Buku ini mengkompilasi berbagai penelitian dan kajian tentang
teknologi inovasi untuk meningkatkan pertumbuhan,perkembangan
dan produktiviatas singkong, baik yang dilakukan oleh para peneliti
luar negeri maupun hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis
di Indonesia dalam bentuk Monograf

Teknologi Inovasi Budidaya Singkong
Singkong (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu sumber karbohidrat lokal di Indonesia, menempati peringkat ketiga setelah padi dan jagung. Awalnya, singkong hanya digunakan sebagai bahan pangan, namun seiring waktu pemanfaatannya meluas ke sektor industri (Herry Purnomo et al., 2015). Kebutuhan masyarakat akan sumber karbohidrat terus meningkat seiring pertumbuhan
populasi, yang berdampak pada peningkatan permintaan konsumen.
Namun, produksi singkong di Indonesia mengalami penurunan secara berturut-turut selama periode 2019-2022. Pada tahun 2022, produksi singkong berkurang sebesar 0,77 ton dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, permintaan singkong meningkat rata-rata 1,36% per tahun dalam rentang waktu 2020-2023. Selama empat tahun terakhir, Indonesia mengalami defisit singkong dengan rata-rata 5,42 juta ton akibat berkurangnya luas lahan produksi. Pada tahun 2023, produksi singkong mencapai 18,2 juta ton, sedangkan kebutuhan nasional pada tahun yang sama mencapai 23,6 juta ton, meningkat 1,86% dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat defisit sebesar 5,4 juta ton (Pertanian, 2020). Penurunan produksi ini menyebabkan ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan singkong dalam negeri.
Di Yogyakarta, produksi singkong setiap tahunnya berfluktuasi, pada tahun 2020 mencapai 1.073.314 ton dan menurun menjadi 976.115 ton pada tahun 2023. Fluktuasi ini dapat disebabkan oleh faktor kondisi
lahan, kualitas bahan tanam, serta teknik budidaya yang diterapkan. Permasalahan pada budidaya singkong yang dilakukan oleh petani adalah belum secara intensif. Bibit singkong seadanya langsung
ditancapkan, tanpa perawatan khususnya pemupukan dibiarkan hingga panen, sehingga hasil singkongnya masih rendah yaitu 5-10 ton/ha. Sedangkan menurut Kementan RI (2020) produktivitas singkong di Indonesia ditargetkan sekitar 24,65 ton/Ha. Pada umumnya petani justru menggunakan bibit yang terlalu tua, sehingga daya tumbuhnya rendah, dan cara pembibitannya pun hanya ditancapkan tanpa ada inovasi, sehingga jumlah singkong per tanaman yang dihasilkan ratarata hanya 6-9 ubi per tanaman. Sedangkan hasil penelitian Astuti et al. (2022) penggunaan bibit singkong varietas unggul panjang 30 cm dengan dilakukan pengeratan sebanyak 3 dan diinokulasi dengan Mikoriza maka akan menghasilkan rata-rata 54,32 ton/Ha atau meningkat 54,05%.
Untuk tujuan meningkatkan fisiologi tanaman serta memperoleh hasil panen yang optimal, maka penerapan teknologi budidaya yang tepat menjadi kunci utama. Beberapa inovasi yang dapat diterapkan meliputi penggunaan bahan organik, Mikoriza, metode pengeratan bibit, serta penyemprotan pupuk daun berbasis nano abu TKKS. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Astuti et al. (2023) selama beberapa tahun bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi singkong. Dalam penelitian ini, bahan organik, Mikoriza, pengeratan bibit, serta penyemprotan pupuk daun nano abu TKKS diaplikasikan
langsung ke tanaman singkong. Hasil penelitian Astuti et al. (2022) menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang dan Mikoriza mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi singkong 27,66 ton/Ha.
Dan Metode budidaya singkong dengan penerapan Paket Teknologi Inovasi Budidaya Singkong ini telah mendapat PATEN pada tahun 2023 dengan nomer 1DS000007080, yaitu dengan pupuk kandanginokulasi
Mikoriza-pengeratan bibit lalu direndam PGPR-semprot pupuk nano abu TKKS.
Buku ini mengkompilasi berbagai penelitian dan kajian tentang teknologi inovasi untuk meningkatkan pertumbuhan,perkembangan dan produktiviatas singkong, baik yang dilakukan oleh para peneliti
luar negeri maupun hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di Indonesia dalam bentuk Monograf. Bab 1 sampai bab 2 memberikan landasan teori tentang budidaya singkong. Bab 3 memberikan pemahaman tentang Paket Teknologi Inovasi Budidaya Singkong yang telah di PATEN kan. Bab 4 sampai bab 7 merupakan kompilasi hasil-hasil penelitian tentang Teknologi Inovasi pada budidaya singkong yang dilakukan oleh penulis dan telah dipublikasikan dalam beberapa jurnal ilmiah. Bab 8 membahas prospek pengembangan singkong yang dapat diproduksi dalam skala besar sehingga dapat dimanfaatkan oleh petani untuk meningkatkan produktivitas tanaman singkong dan dapat memberikan keuntungan yang dapat dinikmati oleh petani.
Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!
DAFTAR ISI


Spesifikasi Buku

Cetakan I, September 2025; 80 hlm, ukuran 15,5 x 23 cm, kertas isi Bookpaper hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.
Harga Buku
Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.
Rp 100.000
Rp 77,000

Tentang Penulis

Ir. Agung Astuti, M.Si,
dosen pada Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Menyelesaikan studi S-1 di Departemen Mikrobiologi, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada tahun 1988 dan menyelesaikan studi S-2 di Program Studi Bioteknologi, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta pada tahun 2001. Melakukan penelitian singkong sejak tahaun 2017 hingga tahun 2026. Dan telah mendapatkan PATEN yaitu Metode Budidaya Singkong Dengan Mikoriza, Keratan Batang Dan Semprot Pupuk Daun Nano Abu Tandan Kosong Kelapa Sawit

Ir. Mulyono, M.P.,
dosen pada Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Menyelesaikan studi S-1 di Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada tahun 1986 dan menyelesaikan studi S-2 di Departemen Ilmu Tanah, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Melakukan penelitian singkong sejak tahaun 2017 hingga tahun 2026. Dan telah mendapatkan PATEN yaitu Proses Pembuatan Pupuk Organik Pasta Nano Kalium Berbahan Dasar Abu Tandan Kosong Kelapa Sawit.

Ir. Hariyono, M.P,
dosen pada Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Menyelesaikan studi S-1 di Departemen Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Surakarta. Menyelesaikan studi S-2 di Depatemen Agronomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Melakukan penelitian singkong sejak tahaun 2017 hingga tahun 2026.