Awal Sebuah Hujan

Lewat “Awal Sebuah Hujan”, Madina Wening Utami mengajak kita menyelami mozaik kehidupan sehari-hari dengan kepekaan puitis yang menggugah, menjadikan tiap bait sebagai cermin rasa, renungan, dan keindahan yang sering terlewatkan.

Awal Sebuah Hujan

Di ambang sore langit mengumpul kelabu
udara bergetar daun-daun berbisik
Seolah menunggu isyarat yang tak terucap
sebelum butir pertama jatuh
Ia bukan sekadar air bukan pula tetesan
melainkan cermin dari gumpalan rindu
yang telah lama ditahan awan
Bumi menadah dengan sabar
menerima setiap sentuhan

Puisi adalah sebuah perjalanan, perjalanan seorang penulis untuk berbagi cerita. Pengalaman mengamati, menentukan, merumuskan, menilai, dan mengekspresikan merupakan satu tahapan yang tak akan lepas dari sebuah perjalanan mencipta puisi. Madina Wening Utami sedang berusaha melangkahkan perjalanan mengekspresikan puisi-puisinya melalui antologi puisi Awal Sebuah Hujan. Judul-judul yang akrab dengan keseharian manusia dipilihnya untuk berkomunikasi dengan pembaca. “Awal Sebuah Hujan”,”Bunga Liar di Retakan Aspal”,”Aroma Sampah di Ujung Jalan”,”Bunga Kertas di Vas Tua”,”Suara Jangkrik di Malam Hari” adalah sebagian mozaik kehidupan yang dilontarkan Madina Wening untuk pembaca. Selamat menikmati Awal Sebuah Hujan.

Dapatkan Bukunya Sekarang Juga!

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1
Daftar Isi 2
Daftar Isi 3

Spesifikasi Buku

Cetakan I, Juli 2025; 71 hlm, ukuran 14 x 20 cm, kertas isi HVS hitam putih, kertas cover ivory 230 gram full colour, jilid lem panas (soft cover) dan shrink bungkus plastik.

Harga Buku

Sebelum melakukan pembayaran, cek ketersediaan stock kepada admin. Jika buku out of stock pengiriman membutuhkan waktu – 3 hari setelah pembayaran.

Rp 100.000

Rp 63,400

Tentang Penulis

Madina Wening Utami

anak pertama dari bapak Mardi Sutopo dan ibu Nani Utami. Saat Waktu luang, saya sering menghabiskan dengan menggambar sambil mendengarkan musik, memasak, berolahraga, dan main game. Saya bersekolah di SMA N 1 Bambanglipuro. Saya tinggal di Jetis rt 03 Dalemanan Gilangharjo Pandak Bantul Yogyakarta. Waktu 2022 saya pernah mengikuti kegiatan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, dalam bidang film pendek yang berjudul “Nemu Dalan”